Obat adalah benda atau zat yang
dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah
proses kimia dalam tubuh.
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
Obat merupakan salah satu bahan kimia yang perkembangan nya cukup pesat. Antibiotic juga merupakan salah satu jenis obat yang sering di gunakan.
Berikut jenis-jenis obat :
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
Obat merupakan salah satu bahan kimia yang perkembangan nya cukup pesat. Antibiotic juga merupakan salah satu jenis obat yang sering di gunakan.
Berikut jenis-jenis obat :
1.
Obat Flu
Umumnya, penyakit pilek atau
influenza disertai demam dan batuk biasanya, obat untuk meredakan penyakit ini
disebut obat flu. Influenza biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi obat flu
terdiri atas obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.
A. Obat Analgesik dan Antipiretik
Obat-obatan yang termasuk analgesic
dan antipiretik, diantaranya asetosal, asetaminofen, salisilamid, asam
mefenamat, dan kafein
B. Obat Dekongestan
Fenilpropanolamina HCI dan efedrima
HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat ini membantu melegakan saluran
hidung sehingga tidak tersumbat.
C. Obat Antialergi
Obat yang termasuk jenis antialergi
adalah klorofenilamin maleat dan dekstrometorfan HBr. Obat generic yang dapat
kamu gunakan untuk sakit seperti ini adalah parasetamol atau asetosal.
2.
Obat Batuk
Batuk umumnya dikelompokan menjadi
betuk kering dan batuk berdahak. Adapun batuk berdahak disebut batuk produktif
karena mengeluarkan banyak dahak. Batuk berdahak umumnya disebabkan oleh flu.
Obat batuk mengandung zat expektoran dan zat anti alergi. Seperti obat anti
influenza, obat batuk tidak boleh digunakan terus menerus.
Ada beberapa macam obat batuk:
Ada beberapa macam obat batuk:
A. Mucolytic agents : Obat yang
dapat mengencerkan dan membersihkan mukus dari saluran pernapasan dengan
memecah sputum (dahak). Mukus seringkali menyebabkan penyempitan atau bahkan
menutup saluran napas hingga menyesakkan dan membuat sulit bernapas.
contoh: Acetylcysteine, bromhexine, carbocisteine, eprazinone, erdosteine, mesna, ambroxol.
contoh: Acetylcysteine, bromhexine, carbocisteine, eprazinone, erdosteine, mesna, ambroxol.
B. Expectorant : Obat yang dapat
membantu mengeluarkan mukus dan bahan lain dari paru, bronchi, dan trachea.
salah satu contoh expectorant adalah guaifenesin yang menaikkan pembuangan
mukus dengan mengencerkannya dan juga melubrikasi saluran napas yang
teriritasi.
Contoh: Potassium iodide, guaifenesin, ipecacuanha, guaiacolsulfonate, ammonium chloride, sodium citrate.
Contoh: Potassium iodide, guaifenesin, ipecacuanha, guaiacolsulfonate, ammonium chloride, sodium citrate.
C. Cough suppressants (antitussives)
: Obat yang menekan batuk dengan bekerja pada pusat batuk di otak. beberapa di
antaranya tergolong narkotika. obat narkotika ini bisa memberi efek
ketergantungan secara mental atau pun fisik, terutama bila digunakan dalam
jangka waktu lama. biasa digunakan untuk batuk tidak produktif atau tidak
berdahak.
Contoh: Codein, dextromethorphan, diphenhydramine.
Contoh: Codein, dextromethorphan, diphenhydramine.
Kedua kelompok yg pertama cocok
untuk batuk berdahak, kelompok ketiga sebaiknya untuk batuk
kering/non-produktif/tidak berdahak.
Untuk batuk yang menyertai flu ada obat kombinasi antara antihistamin, dekongestan, pereda nyeri, antitusif dan/atau ekspektoran. kalau minum obat kombinasi ini perlu hati-hati, tidak perlu minum obat flu lain lagi untuk menghindari overdosis.
Antihistamin (H1-receptor inhibitor) banyak ditambahkan dalam obat batuk dan flu untuk mengatasi pilek dan hidung tersumbat. Bahan ini secara tidak langsung juga memiliki efek antitussive.
Contoh : Chlorpheniramine, dexbrompheniramine.
Analgesik atau pereda nyeri digunakan dalam pengobatan flu untuk menghilangkan rasa sakit dan nyeri. Contoh: paracetamol, aspirin.
Dekongestan bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah dalam hidung. penyempitan ini bisa mengurangi aliran darah sehingga jaringan yang mengembang bisa menyusut dan udara bisa lewat dengan lebih mudah.
Contoh : Phenylephrine, pseudoephedrine.
Untuk batuk yang menyertai flu ada obat kombinasi antara antihistamin, dekongestan, pereda nyeri, antitusif dan/atau ekspektoran. kalau minum obat kombinasi ini perlu hati-hati, tidak perlu minum obat flu lain lagi untuk menghindari overdosis.
Antihistamin (H1-receptor inhibitor) banyak ditambahkan dalam obat batuk dan flu untuk mengatasi pilek dan hidung tersumbat. Bahan ini secara tidak langsung juga memiliki efek antitussive.
Contoh : Chlorpheniramine, dexbrompheniramine.
Analgesik atau pereda nyeri digunakan dalam pengobatan flu untuk menghilangkan rasa sakit dan nyeri. Contoh: paracetamol, aspirin.
Dekongestan bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah dalam hidung. penyempitan ini bisa mengurangi aliran darah sehingga jaringan yang mengembang bisa menyusut dan udara bisa lewat dengan lebih mudah.
Contoh : Phenylephrine, pseudoephedrine.
3.
Obat Sakit Lambung
Sakit lambung atau sakit mag ringan
dapat di obati dengan antasida, suatu obat yang dapat menetralkan asam lambung.
Untuk mengatasi rasa kembung pada lambung digunakan senyawa simetikon,
sedangkan untuk mengurangi kejang perut digunakan senyawa papaverina HCI.
4.
Obat Diare
Obat diare bersifat atsorptif
sehingga dapat menyerap racun dari dalam tubuh. Zat aktifnya berupa karbon
aktif, silicon dioksida, kaolin, dan pectin selain itu dapat juga di gunakan
zat yang bersifat astringent yang dapat mengecilkan jaringan yang membuatnya
pesat misalnya tannin yang terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.
5.
Antibiotic
Antibiotik yang ditemukan kali
pertama pada 1928 oleh alexander flemming adalah antibiotic penisiln.
Antibiotic merupakan zat yang diperoleh dari mikro organisme yang dapat
menghambat atau membunuh mikro organisme lain
6.
Zat radioaktif
Zat radioaktif adalah zat yang
secara aktif memancarkan sinar atau partikel radio aktif. Sinar radioaktif
terdiri atas sinar alfa, beta, proton, gamma, dan sinar neutron
a.
Lodin-131(1-131)
Lodin merupakan zat radioaktif yang
dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok dan untuk
mendeteksi jaringan kangker otak.
b.
Kolbalt-60(Co-60)
Zat radioaktif ini memancarkan sinar
gamma yang digunakan untuk membunuh sel-sel kangker. Co-60 juga sering
digunakan dalam pengobatan penyakit leukemia
c.
Teknetium-99(Tc-99)
Unsur Tc-99 di gunakan untuk
membunuh sel-sel kangker
d.
Fosfor-32(P-32)
Unsur P-32 digunakan untuk
menyembuhkan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah
yang berlebihan zat ini disuntikan kedalam tubuh sehingga radiasinya yang
memancarkan sinar beta akan menghambat pembentukan sel darah merah pada sum-sum
tulang
e.
Talium-201(Tl-201)
Zat radioaktif Tl-201 di gunakan
untuk mendeteksi penyakit jantung dan kelainan pada pembuluh darah
f.
Besi-59(Fe-59)
Zat radioaktif ini digunakan untuk
mempelajari proses pembentukan sel darah merah.
sumber :
https://johnconnor1507.wordpress.com/2012/12/08/bahan-kimia-di-bidang-kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar