Tubuh manusia
pada dasarnya juga terdiri dari senyawa-senyawa kimia yang berpadu dan
membentuk tubuh manusia serta yang terkandung di dalamnya. Sehingga dalam kata
lain, tubuh manusia pun sebenarnya bisa dirumuskan. Namun ada beberapa faktor
yang membuatnya bisa menjadi berbeda-beda seperti yang paling mendasar adalah
dari faktor jenis kelamin. Tubuh laki-laki memiliki kandungan air yang lebih
banyak dibanding tubuh perempuan, yang memiliki lipid lebih banyak. Jika
dipersentase, jumlah oksigen di dalam tubuh manusia mencapai kira-kira dua
pertiga dari bagian tubuh, karbon 20 persen, hidrogen 10 persen dan nitrogen
sebanyak 3 persen. Sementara sisanya terdiri dari unsur-unsur pencemar yang
jumlahnya tergolong sangat sedikit.
Kemudian jika
diuraikan sampai ke tingkat atom, tubuh manusia dapat ditelusuri sampai kepada
sebuah rumus empirik H15750 N310 O6500 C2250
Ca63 P48 K15 S15 Na10 Cl6
Mg3 Fe1. Jumlah relatif dari atom-atom dalam rumus ini
berbeda dari komposisi menurut berat karena atom-atom memiliki massa
berbeda-beda. Sementara ada juga rumus standar lain yang bisa dipergunakan
untuk mengekspresikan rumus kimia dari tubuh manusia yang terdiri dari
bermacam-macam gugus molekuler dan atomik yakni 7×1025H2O+9×1024C6H12O6+2×1024CH3(CH2)14+…..
Namun sebenarnya sepanjang apapun rumus kimia ini memenuhi halaman-halaman
buku, kita tidak akan akan mungkin menemukan semua gugus yang ada. Metabolisme
yang didefinisikan sebagai pertukaran kimia dan energi dalam makhluk yang hidup
mengandung arti bahwa rumus kimia semacam ini akan berubah secara terus menerus.
Sementara untuk
komposisi rumus kimia untuk makhluk-makhluk luar angkasa akan bergantung pada
dua faktor utama. Pertama adalah unsur yang membentuk rerangka makromolekul-makromolekulnya.
Semua bentuk kehidupan yang telah ditemukan sejauh ini memiliki basis unsur
karbon, yang dapat membentuk rantai-rantai panjang yang dapat mengikat
unsur-unsur lain. Building block lain yang paling mungkin untuk
makromolekul-makromolekul adalah silikon, fosfor, atau nitrogen. Kedua, pelarut
untuk reaksi-reaksi biokimia yang menggerakkan tubuh. Alternatif yang paling
mungkin untuk air barangkali adalah ammonia (NH3) karena bahan ini
dapat melarutkan sebagian besar molekul organik. Senyawa ini juga berada dalam
wujud cair kendati berada jauh di bawah titik beku air dan banyak tersedia di
ruang angkasa. Maka bentuk kehidupan luar angkasa barangkali memiliki basis
silika dan ammonia.
Sumber:
https://bisakimia.com/2012/11/16/rumus-kimia-manusia-dan-makhluk-luar-angkasa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar