J
|
unk food atau biasa dikenal dengan
makanan cepat saji merupakan suatu produk makanan yang sudah umum dan telah
mendunia di abad ini. Istilah “Junk food” pada umumnya mengacu pada
makanan yang dapat disajikan dengan cepat serta makanan yang mengandung
banyak kalori tetapi memiliki nilai gizi yang sedikit jumlahnya. Fast food mengandung banyak sekali kalori,lemak, protein
hewani dan zat-zat kimia berbahaya yang tidak baik jika dikonsumsi berlebihan.
Banyak jenis fast food hanya mengandung sedikit bahan sayur dan buah yang
justru dibutuhkan oleh tubuh.
Makanan cepat saji
atau dikenal dengan nama fast food atau junk food mengandung serat yang sangat
rendah. Pada situs berita Health Days News di Amerika Serikat belum lama ini
menyatakan tahun ini saja sudah ada 57.000 orang meninggal akibat kanker usus
besar. Dan mayoritas (97 %) penderitanya adalah mereka yang berusia di atas 40 tahun, hal ini
diakibatkan oleh asupan makanan yang rendah serat seperti yang ada dalam fast
food. Mereka yang mengalami kanker usus besar dan lainnya biasannya diakibatkan
oleh konsumsi makanan cepat saji yang mengandung lemak tinggi serta bahan
kimia lainnya.
Selain itu, menurut
riset terbaru makanan dengan kandungan lemak tinggi tetapi nilai gizi nol ini dapat
merusak sel sel dalam otak yang mengandalikan berat badan dan memicu siklus
obesitas. Temuan ini juga memberikan penjelasan mengapa orang yang kegemukan
sulit sekali menurunkan berat badannya. Hampir semua makanan cepat saji adalah
selalu dimasak dan mengalami proses yanga sangat lama sehingga mereka
kehilangan enzim kehidupan yang diperlukan oleh tubuh untuk merasakan kepuasan
yang sebenarnnya. Padahal makanan segar dan mentah memberikan tubuh bahan-bahan
yang tidak terdapat pada makanan yang dimasak dan diproses (semua produk hewani
merupakan produk makanan yang dibuat dengan proses yang sangat sangat panjang
dan tidak efisien serta mencemari lingkungan).
Fast food serta
makanan beku merupakan produk yang didalamnya mengandung zat adiktif.
Setidaknya ada pengawet, pewarna, hingga pemberi rasa. Untuk menghindari
penumpukan zat tersebut dalam tubuh sebaiknya menghindari konsumsi makanan ini
dalam jumlah yang banyak . Atau jika memungkinkan lebih baik mengkonsumsi
makanan dari bahan alami. Zat adiktif yang biasa terkandung dalam pegawet
maupun pewarna makanan jika dikonsumsi secara terus menerus ternyata bisa
mengakibatkan kerusakan hati baik sorosis hingga kanker hati. Celakanya, dampak
yang bisa ditimbulkan zat berbahaya ini sifatnya jangka panjang dan akan
menyerang manusia akibat rusaknya fungsi hati. Hati merupakan organ yang
berguna menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh termasuk zat adiktif dalam
pengawet makanan, pewarna, pemanis buatan maupun zat kimia lainnya. Jika jumlah
racun tersebut semakin banyak dan bertumpuk secara otomatis akan mempengaruhi
kinerja hati sehingga mengakibatkan kerusakan.
Untuk menghindari
terjadinya kerusakan salah satu organ vital ini bisa dilakukan dengan
menerapkan pola makan sehat. Setidaknya dengan mengurangi konsumsi makanan atau
minuman yang mengandung berbagai zat adiktif. Produk lain yang cukup berbahaya
bagi kinerja hati adalah minuman berakohol, minuman penambah energi serta
bersoda dan jamu instant dijual dipasaran. Dibandingkan produk fast food bahaya
yang diakibatkan aneka minuman ini jauh lebih besar. Dipasaran cukup banyak
makanan yang mengandung zat berbahaya dan zat pemicu kanker atau karsinogenik.
Yang jelas bahaya fast food yang telah
dijabarkan oleh peneliti ilmiah dari beberapa ilmiah pakar serta pengamat nutrisi adalah sebagai berikut : 1 Sodium
(Na) tidak boleh kebanyakan terdapat didalam tubuh kita. Untuk ukuran orang
dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 mg. Inilah sama
degan 1 3/5 sendok teh. Sodium yang banyak terdapat di fast food dapat
meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga bisa membuat tekanan darah
tinggi. Tekanan darah tinggi juga akan berpengaruh munculnya gangguan ginjal,
penyakit jantung dan stroke.
Tips
Menghindari Junk Food
Nah berikut ini beberapa tips untuk
menghindari junk food :
1.
Mengkonsumsi beras merah sebagai
pengganti nasi putih, karena beras merah dipercaya mengandung lebih banyak
serat yang selain dapat membuat perut kenyang, tapi juga memberikan asupan
nutrisi yang cukup bagi tubuh.
2.
Mengkonsumsi gandum / oat, karena
gandum banyak memiliki kandungan serat, protein, asam lemak yang baik, bahan
kimia tanaman, vitamin, dan mineral seperti tembaga, besi, seng dan magnesium
yang membuat sarapan lebih sempurna.
3.
Mengkonsumsi buah-buahan serta
menghindari jus kemasan, hal ini dikarenakan jus kemasan mengandung banyak
pengawet dan bahan kimia yang membuatnya tidak sehat. Selain itu, untuk membuat
tekstur jus sangat halus, semua bagian yang kaya serat akan dihilangkan selama
pemrosesan. Jadi, ketika minum jus kemasan, itu berarti kita menambah asupan
gula dalam tubuh. Sebaliknya, jus buah gantikan dengan buah-buahan segar utuh.
Mereka akan meningkatkan asupan serat dengan manfaat tambahan vitamin.
4.
Mengkonsumsi sayuran berdaun seperti
bayam, selada termasuk dalam makanan kaya serat yang tinggi akan membantu mengurangi kadar gula darah. Pastikan Anda
menyertakan setidaknya satu porsi yang kaya akan protein, baik itu dal,
kacang-kacangan, telur atau ikan ke dalam menu harian.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar