Bahan-bahan kimia biasanya digunakan
dalam industri makanan. Bahan kimia tambahan di sebut zat aditif. Zat aditif
adalah bahan kimia di campurkan kedalam makanan yang bertujuan unutuk
meningkatkan kualitas makanan, menambahakan kelezatan makanan, mengawetkan
makanan dan memperbaiki penampilan. Berdasarkan asalnya, bahan aditif pada
makanan dibedakan menjadi 2, yaitu bahan alami dan buatan. dalam pembahasan ini
akan mengulas bahan-bahan kimia yang bermanfaat tanpa mungundang bahaya yaitu
bahan kimia alami.
Bahan Pewarna Alami
Pemberian warna pada makanan dapat meningkatkan penampilan makanan sehingga
menggugah minat konsunen. Bahan pewarna alami yang sering digunakan antara lain
sebagai berikut :
- Kunyit dan wortel untuk menghaliskan
warna kuning
- Daun pandan dan daun suji untuk
menghaliskan warna hijau
- Gula merah dan karamel (gula yang di
sangrai) untuk menghasilkan warna coklat
- Cabai, tomat, paprika, bit dan suga
untuk menghasilkan warna merah.
Bahan Pemanis Alami
Zat pemanis alami yang biasa digunakan menjadi dua yaitu
sebagai berikut :
- Pemanis nutritif
Pemanis nutritif adalah pemanis alami yang menghasilkan kalori. Pemanis
nutritif berasal dari tanaman(sukrosa/gula tebu, gula bibit, xylitol dan
fruktosa), dari mhewan, (laktosan dan madu), dan dari hasil penguraian
karbohidrat (sirop glukosa, dekstrosa, dan sorbitol).
Kelebihan pemanis ini dapat mengakibatkan obersitas (kelebihan berat badan )
karna kandungan kalorinya yang tinggi.
- Pemanis non nutritif
Pemanis non nutritif adalah pemanis alami yang tidak menghasilkan kalori.
Pemanis non nutritif berasal dari tanaman (steviosida), dan dari kelompok
protein (miralin,monellin, thaumatin ).
Bahan Pengawet Alami
Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah garam, cuka dan gula bahan
pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu ada dalam
kondisi baik. Metode pengawetan menggunakan garam dapur (Nacl) telah dilakukan
masyarakat luas selama bertahun-tahun. Larutan garam yang masuk jaringan mampu
menghambat pertumbuhan, aktifitas bakteri penyebab busuk, sehingga makanan
tersebut menjadi lebih awet. Tentu saja prosedur pengawetan ini perlu mendapat
perhatian karena konsumsi garam secara berlebihan dapat memicu penyakit darah
tinggi. Cuka digunakan agar sayuran dapat bertahan lama. Gula digunakan dalam
pembuatan kecap yang berfungsi sebagai bahan pengawet.
Selain dengan penambahan bahan pengawet, untuk mengawetkan makanan dapat
dilakukan dengan pemanasan, pengeringan, pembekuan, pengalengan, dan iradiasi
dengan sinar ultraviolet atau sinar gamma.
Sumber
referensi
Mutakin, A. J. (2015, oktober). Makalah Bahan Kimia
dalam Bahan Makanan . Retrieved april sabtu, 2016, from
http://jasapengetikancibinong.blogspot.co.id/2015/10/makalah-bahan-kimia-dalam-bahan-makanan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar