Nanoteknologi
adalah manipulasi materi pada skala atomik dan skala molekular. Diameter atom
berkisar antara 62 pikometer (atom Helium) sampai 520
pikometer (atom Cesium),
sedangkan kombinasi dari beberapa atom membentuk molekul dengan kisaran ukuran
nano. Deskripsi awal dari nanoteknologi mengacu pada tujuan penggunaan
teknologi untuk memanipulasi atom dan molekul untuk membuat produk berskala
makro.[1][2]
Deskripsi yang lebih umum adalah manipulasi materi dengan ukuran maksimum 100 nanometer.
Nanoteknologi adalah teknologi pada skala
nanometer, atau sepersemilyar meter. Indonesia memiliki peluang untuk mengatasi
ketertinggalan dari negara lain melalui pengembangan nanoteknologi. Dengan
nanoteknologi, kekayaan sumber daya alam Indonesia dapat diberi nilai tambah
guna memenangi persaingan global. Dengan menciptakan zat hingga berukuran satu
per miliar meter (nanometer), sifat dan fungsi zat tersebut bisa diubah sesuai
dengan yang diinginkan.Dengan nanoteknologi pula, kekayaan alam menjadi tak berarti
karena sifat-sifat zat bisa diciptakan sesuai dengan keinginan. Karena itu,
kita harus mampu memberi nilai tambah atas kekayaan alam kita.
Negara yang tidak menguasai nanoteknologi akan
menjadi penonton atau paling tidak akan semakin jauh tertinggal dari negara
lain. Nanoteknologi akan mempengaruhi industri baja, pelapisan dekorasi,
industri polimer, industri kemasan, peralatan olah raga, tekstil, keramik,
industri farmasi dan kedokteran, transportasi, industri air, elektronika dan
kecantikan. Penguasaan nanoteknologi akan memungkinkan berbagai penemuan baru
yang bukan sekadar memberikan nilai tambah terhadap suatu produk, bahkan
menciptakan nilai bagi suatu produk.
Indonesia memiliki peluang untuk
mengatasi ketertinggalan dari negara lain melalui pengembangan nanoteknologi.
Dengan nanoteknologi, kekayaan sumber daya alam Indonesia dapat diberi nilai tambah
guna memenangi persaingan global. Dengan menciptakan zat hingga berukuran satu
per miliar meter (nanometer), sifat dan fungsi zat tersebut bisa diubah sesuai
dengan yang diinginkan.Dengan nanoteknologi pula, kekayaan alam menjadi tak
berarti karena sifat-sifat zat bisa diciptakan sesuai dengan keinginan. Karena
itu, kita harus mampu memberi nilai tambah atas kekayaan alam kita.
Negara yang tidak menguasai nanoteknologi akan menjadi penonton atau paling tidak akan semakin jauh tertinggal dari negara lain. Nanoteknologi akan mempengaruhi industri baja, pelapisan dekorasi, industri polimer, industri kemasan, peralatan olah raga, tekstil, keramik, industri farmasi dan kedokteran, transportasi, industri air, elektronika dan kecantikan. Penguasaan nanoteknologi akan memungkinkan berbagai penemuan baru yang bukan sekadar memberikan nilai tambah terhadap suatu produk, bahkan menciptakan nilai bagi suatu produk.
Negara yang tidak menguasai nanoteknologi akan menjadi penonton atau paling tidak akan semakin jauh tertinggal dari negara lain. Nanoteknologi akan mempengaruhi industri baja, pelapisan dekorasi, industri polimer, industri kemasan, peralatan olah raga, tekstil, keramik, industri farmasi dan kedokteran, transportasi, industri air, elektronika dan kecantikan. Penguasaan nanoteknologi akan memungkinkan berbagai penemuan baru yang bukan sekadar memberikan nilai tambah terhadap suatu produk, bahkan menciptakan nilai bagi suatu produk.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar