Sabtu, 16 April 2016

Estetika Puisi dalam Kimia



Kimia merupakan salah satu pelajaran eksak/sains yang cukup rumit bagi sebagian siswa. Jika tingkat kesulitannya ditelaah dari sudut pandang pelajar, saya kira kesulitannya medium. Not too easy and not too difficult. Itu karena perbandingan hitungan atau rumus dengan teori/konsep menurut saya 50:50. Lagipula hitungan dalam kimia ga serumit kakak-kakaknya yaitu Matematika dan Fisika. Cuma banyak materinya yang bersifat abstrak (tidak nyata), jadi untuk memahaminya butuh imajinasi.
Banyak cara yang telah dilakukan dan dibuat oleh para pelajar, mahasiswa dan guru kimia sekalipun untuk memudahkan pembeljaran kimia dan salah satunya adalah Puisi Kimia. Well, saya punya beberapa contoh puisi kimia yang saya dapat dari browsing. Ini sebagai pengenalan aja buat kalian yang belum tahu model puisi kimia seperti apa sih. Sebenarnya sama aja sih kayak puisi biasa cuma beberapa istilah atau kata yang digunakan adalah istilah kimia yang dipelajari, sehingga efek domino didapat belajar membaca puisi sekaligus belajar kimia. 

Aku dan Bunda
Ketika aku berada di golongan VIIA
Bunda ku selalu ada di golongan IA
Walaupun kita terpisah jarak dalam sistem periodik unsur
Tetapi, ada ion-ion yang mengikat hati kita
Bunda…….
Walaupun hati bersifat asam
Dan dirimu bersifat basa
Tetapi, saat kita bersatu
Terbentuklah larutan yang netral
Taukah bunda…
Aku ingin stabil
Aku butuh uluran 1 elektron dari Mu
Penyempurna kekurangan elektron ku
Bagai gas mulia yang stabil
Dengan valensi nya 2 atau 8
Bunda …
Walaupun aku bersifat negatif
Tapi engkau netral kan aku
Dengan sifat positif Mu
Bunda , hatiku memang bersifat negatif
Tapi dirimu adalah basa
Dan ketika bersatu
Terbentuklah suatu larutan yang sangat damai
Terima kasih bunda
Untuk sifat basamu dan elektronmu
Yang mampu netralkan unsurku
Tuhan
Hambamu bagaikan setitik atom kecil
Hanya bongkahan proton , neutron di dalamnya
Dan elektron yang selalu mengitarinya
Aku mohon
Abadikan ikatan cintaku dengannya
Agar senantiasa stabil
Laksana gas mulia

Asa dalam sebuah TITRASI
Aku ingin mengisi ruang orbital kosong di hatimu
Walau ku tahu kulit terluarmu tak mungkin ku gapai
Ikatanku terlalu pendek
Meski telah mengionkan atom cintaku
Dan menurunkan energi aktifasiku

Kau terlalu indah.....
Laksana logam-logam transisi yang dipijarkan
Kau bahkan seperti gas mulia
Yang tak mungkin ku dekati dengan ikatan apapun

Sedangkan aku.....
Hanyalah atom hidrogen
Yang cuma memiliki satu elektron
Yang tidak punya tempat dalam sistem tabel periodik
Meski valensiku satu, namun aku bukanlah logam alkali
Aku ada di sini, dalam golongan ini...
Hanya karena beberapa sifat ku yang mirip
Dan bukan karena seharusnya

Aku.......
Hanya mampu melihatmu dari kejauhan inti hatiku
Walau pada elektron valensiku masih tersimpan asa
Suatu hari dan satu waktu.....
kita dapat menjadi titrat dan titran dalam sebuah titrasi
Hingga tercapai titik kesetimbangan dan titik akhir perasaan kita
Terbentuk warna merah lembayung di hatimu
Sehingga tercipta ikatan koordinasi
oleh elektron-elektron cinta yang kita sumbangkan bersama.

Kimia : Antara Ada dan Tiada
Hidup ini tak kan berarti tanpa dirimu…
Engkau bukanlah separuh jiwaku….
Tapi…, engkau adalah seluruh hidupku….
Disetiap langkahku…. disetiap nafasku selalu ada dirimu….

Meskipun engkau hanyalah jasad renik yang tak tampak mata…
Namun, engkau menyatu dalam jiwa….
Manyatu dalam raga yang tak kuasa…
kau tinggalkan walau sekejap saja….
Sungguh indah perpaduanmu yang memang ada….
Engkau adalah beratus-ratus bahkan beribu-ribu mahluk tak nyata….
Bersatu padu membentuk jiwa dan raga….
Diantaramu tak pernah berpisah dan selalu bersama seiya sekata….
Oh… elektron, proton, dan netron, selalu setia bersama…
Menyatu membetuk mahluk bernama “atom” walau juga tak nyata…
Sungguh elok memang…
Atom-atom menyatu dengan ikatan membentuk mahluk yang nyata…
Mahluk itu bernama “senyawa”….
Dan… senyawa-senyawa itu merapatkan diri membangun jiwa…, raga,… dan semua
yang ada pada tubuh ini…
Kerjsama diantaramu (senyawa) selalu bersinergi
Sinergi diantaramu membentuk keindahan tubuh ini….
Hingga aku dapat hidup sampai kini….
Ku tak ingin satu diantaramu pergi….
Ohhhh…. memang antara ada dan tiada….
Inilah cinta kasih dari kimia…..!!!

Nah itulah tadi beberapa puisi dengan genre kimia. Tentu dengan adanya puisi ini mengubah pola pikir kita bahwa sains tidak melulu berjibaku dengan pematangan analisis dan sebagainya, tetapi sains juga dapa dirubah menjadi seni yang indah. Selain estetikanya, penggunaan konsep puisi untuk kimia ini secara tidak langsung telah menstimulus otak kita untuk menerima materi secara ringan dan menyenangkan.

Referensi:
Bahri, S. (2012, June 26). Sebuah Goresan Puisi, Matematika, dan Cinta. Retrieved from Elegi dalam Enigma: http://pujangga-angka.blogspot.co.id/2013/12/kumpulan-puisi-kimia.html

https://fauzanmars.wordpress.com/2014/05/29/kimia-pun-bisa-menjadi-sebuah-puisi/
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar