Minggu, 03 April 2016

Rodhamine B



                Kita mungkin tidak asing dengan bahan kimia yang satu ini. Yap Rodhamine B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas. Zat ini telah ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaanya pada makanan melaui Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 239/Menkes/Per/V/85. Tahukah anda jika penggunaan Rhodamine B pada makanan masih terdapat dilapangan. Contohnya, BPOM di Makasar berhasil menemukan zat Rhodamine B pada keupuk, sambak botol, dan sirup melalui pemeriksaan pada sejumlah sampel makanan dan minuman.
            Rumus molekul dari Rodhamine B adalah C28H31N2O3Cl dengan berat molekul sebesar 479.000. Zat yang sangat dilarang penggunaanya ini dalam makanan berbentuk kristal hijau atau serbuk ungu kemerah- merahan, sangan larut dalam air yang akan menghasilkan warna merah kebiru- biruan yang akan berfluorensi kuat. Selain dalam air Rodhamine B juga merupakan zat yang larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH. Penggunaan Rhodamine B pada laboratorium sebagai zat pereaksiuntuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th. Rhodamine B memiliki titik lebur pada suhu 165oC.
https://sp.yimg.com/xj/th?id=OIP.Me4c850400c30535e36a1bec9f5048eb3o0&pid=15.1&P=0&w=300&h=300 https://sp.yimg.com/xj/th?id=OIP.M0fb1d1aea2e675d591e33b180fa1d324o0&pid=15.1&P=0&w=300&h=300
            Tujuan digunakannya Rhodamine B sebagai pewarna makanan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab adalah agar makanan yang dihasilkan mempunyai warna yang cantik sehingga para konsumen tertarik untuk membeli produk yang mereka buat. Selain itu penggunaan Rhodamine B dilakukan untuk menghemat biaya karena harga Rhodamine B dirasa lebih murah oleh para oknum yang menggunakan Rhodamine B sehingga keuntungan yang mereka dapatkanpun lebih banyak. Tanpa memikirkan akibat yang akan diperoleh dari penggunaan Rhodamine B.
            Didalam Rhodamine B terdapat ikatan klorin (Cl) dimana senyawa klorin ini merupakan senyawa anorganik yang reaktif dan juga berbahaya. Reaksi untuk mengikat ion klorin disebut zat warna. Disini dapat digunakan reaksi Fried- Crafts untuk mensintesis zat warna seperti triaril metana dan xentana. Reaksi antara Ftalat anhidrida dengan resorsinol diganti dengan N-N-dietilaminofenol, reaksi ini akan menghasilkan Rhodamine B.
            Selain terdapat ikatan Rhodamine B dengan klorin terdapat juga ikatan konjugasi. Ikatan konjugasi dari Rhodamine B inilah yang menyebabkan Rhodamine B berwarna merah. Ditemukan bahaya yang sama antara rhodamine B dan Klorin membuat adanya kesimpulan bahwa atom klorin yang ada pada Rhodamine B yang menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk kedalam tubuh manusia. Atom Cl yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen, dan sifat halogen yang berada dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen.
            Karena penggunaan Rhodamine B sangat berbahaya bagi tubuh kita. Oleh karena itu kita perlu mengetahui ciri makanan yang mengandung Rhodamine B sehingga dapat mencegah terpaparnya senyawa ini. Ciri- ciri dari makan yang kemungkinan mengandung Rhodamine B adalah :
·         Warnanya terlihat sangat cerah, biasanya merah terang/ mencolok. Penggunaan perawna alami biasanya terlihat lebih redup, kurang menarik, tidak stabil, dsb.
·         Tenggookan terasa gatal bila mengonsumsinya.
·         Memberikan kesan pahit pada makanan after taste.  
·         Harga terlalu makanan yang dijual terlalu murah.
·         Kadang- kadang air seni dapat menjadi berwarna kemerahan setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung Rhodamine B.
·         Untuk makanan bau tidak alami atau tidak sesuai dengan jenisnya.
Bahaya jangka pendek yang ditimbulkan seperti mual, muntah, sakit perut, dan tekanan darah rendah. sedangkan bahaya jangka panjang akibat penggunaan Rhodamine B adalah Kanker.
Tanda- tanda gejala akut bila terpapar Rhodamine B.
·         Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
·         Jika terkena kulit akan menimbulkan iritasi pda kulit.
·         Jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan serta air seni berwarna merah atau merah muda.
Pertolongan pertama apabila keracunan Rhodamine b adalah :
·         Bila terhirup segera pindahkan korban dari lokasi kejadian pasang masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan. Bila perlu hubungi dokter.
·         Bila terkena kulit segera lepaskan pakaian, sepatu, perhiasan penderita yang terkontaminasi Rhodamine B. Cuci kulit dengan sabun dengan air yang mengalir sampai bersih dari Rhodamine B sampai kurang lebih 15- 20 menit. Bila perlu hubungi dokter.
·         Apabila tertelan dan terjadi muntah, letakan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya muntahan masuk kesaluran pernafasan. Bila korban tidak sadar, miringkan kepala kesamping atau kesatu sisi. Segera hubungi dokter.

Semoga informasi ini bermanfaat.
Referensi :
http://dinazainuddin.blogspot.co.id/2012/12/dampak-penggunaan-zat-pewarna-tekstil.html
https://apotekerbercerita.wordpress.com/2011/07/02/rhodamin-dan-pewarna-makanan-berbahaya/
http://www.slideshare.net/septianraha/dampak-penggunaan-makanan-terhadap-roda-min-b-29200163

Tidak ada komentar:

Posting Komentar