Mi instan yang sifatnya praktis dan cepat memasaknya
membuat makanan satu ini banyak disukai orang, terutama orang yang tidak
memiliki banyak waktu. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui semua
orang, bahwa kandungan gizi pada mi instan tidak lengkap, perlu tambahan bahan
makanan lain agar nilai gizinya lebih baik. Selain itu mi instan lebih baik
direbus sebanyak dua kali, terutama untuk mi instan berkuah. Langsung buang air
rebusan pertama, setelah itu rebus lagi hingga matang, cara ini berguna untuk
menghilangkan bahan berbahaya yang terkandung didalam mi instan, bahan yang
dianggap berbahaya adalah natrium karbonat, jumlah bahan ini cukup banyak
didalam sebungkus mi instan, antara 30-40 persen. Penderita jantung koroner dan
hipertensi sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung natrium
karbonat. karena bisa memicu meningkatnya tekanan darah. Selain itu, ada
beberapa mi instan yang mengandung lilin untuk pelapis agar tekstur mi tetap
bagus serta tidak mudah putus dan rusak. Campuran bahan seperti ini seringkali
tidak tertulis pada komposisi bahan yang tertera di kemasan mi instan. padahal
lilin bisa menyebabkan usus mengalami iritasi, akibatnya adalah penyerapan
nutrisi dari makanan lain tidak bisa optimal. Bahan lain yang juga cukup berbahaya
adalah bahan pengawet dan MSG. kedua bahan ini sering kali juga tidak tertera
pada komposisi bahan, kebanyakan hanya mencantumkan perasa tambahan. Namun kita
kan tidak tahu bahan perasa tambahan seperti apa yang digunakan, berapa
komposisinya, aman atau tidak, maka lebih baik tidak mengkonsumsi mi instan
setiap hari, jika memang sudah terbiasa lebih baik mulai mengurangi mulai saat
ini juga, memang tidak ada larangan untuk tidak mengonsumsi, tetapi jangan
berlebihan karena tidak baik untuk kesehatan.
Ada sedikit tips memasak mie instan agar lebih aman. Masak
air sampai mendidih, dengan takaran air dua kali lebih banyak dibandingkan anda
masakan mie instan dengan cara biasa. Jika air benar benar mendidih, pisahkan
air menjadi dua bagian misalnya anda tuang ke dalam dua panci yang berbeda.
Masukkan mie ke panci pertama (atau panci pencuci lilin mie), dan didihkan
kembali. Tunggu hingga air menjadi agak menguning (ini tanda bahwa lapisan
lilin yang terdapat di permukaan mie instan mulai luntur). Setelah itu, angkat
dan tiriskan. Jika kamu menginginkan mie instan kuah, masukkan mie yang telah
‘dicuci’ ke dalam panci kedua, didihkan sebentar.
Bahan-bahan
lain yang harus diwaspadai adalah :
1. Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain
adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu
media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi
memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah
bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized
vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam
klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan
apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus
jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang
menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.
2. Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor
selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi
rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso,
barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau
sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun
flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya
adalah haram.
3. Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila
sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.
4. Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan
pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering,
dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.
5. Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho.
Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.
Sementara sambal menggunakan emulsifier untuk menstabilkan campurannya.
Emulsifier dapat berasal dari sumber hewani yang harus kita ketahui dengan
jelas
Sumber :
Khayatun, D. N. (2011). Bahan kimia yang Terkandung
dalam Mie Instan. Dipetik Maret 17, 2016, dari blogspot.co.id:
http://dwinizzer.blogspot.co.id/2012/03/bahan-kimia-yang-tekandung-dalam-mie.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar