Ikatan Pada Bahan Bakar Dan Makanan
Pada umumnya bahan bakar untuk
mesin-mesin adalah hibrokarbon dan batu bara. Bahan bakar untuk makhluk hidup
adalah lemak dan karbohidrat. Dua macam bahan bakar itu tersusun dari
molekul-molekul organik yang besar dengan ikatan-ikatan C – C dan C – H. Ketika
bahan bakar bereaksi dengan O2 (terbakar), maka ikatan –ikatan pada
bahan bakar tersebut akan putus dan atom-atom C, H dan O membentuk ikatan C – O
dan O – H pada produk CO2 dan H2O.
Ketika terbakar, bahan bahan bakar
membebaskan energi. Kita tahu bahwa total kekuatan ikatan-ikatan pada produk
lebih besar daripada total kekuatan ikatan-ikatan pada bahan bakar dan O2.
Bahan bakar dengan ikatan yang lebih lemah (kurang stabil, energi tinggi),
menghasilkan energi lebh besar daripada bahan bakar yang ikatannya lebih kuat.
Tabel dibawah menunjukkan bahwa untuk
beberapa bahan organik, jika jumlah ikatan C – C dan C – H berkurang dan atau
jumlah ikatan C – O dan O – H bertambah dan bila sedikit energi di bebaskan
dari pembakaran, maka ∆H
bertanda negatif (eksoterm). Dengan kata lain, jika ikatan-ikatan O pada bahan
bakar lebih sedikit, maka makin banyak energi yang dibebaskan saat dibakar.
Tabel ∆HC ( Entalpi
Pembakaran) Beberapa Lemak Dan Karbohidrat
Zat
|
∆Hc (kJ/g)
|
Lemak
·
Minyak
Sayur
·
Margarin
·
Mentega
|
37,0
30,1
30,0
|
Karbohidrat
·
Sukrosa
·
Beras
Merah
·
Sirup
Maple
|
16,2
14,9
10,4
|
Lemak dan karbohidrat
merupakan bahan – bahan organik yang berfungsi sebagai sumber makanan yang
menyediakan energi yang tinggi. Lemak terdiri dari rantai atom-atom karbon ( C
– C ) yang sangat besar mengikat atom-atom hidrogen C – H. Karbohidrat memiliki
ikatan-ikatan C – O dan O – H. Kedua jenis makanan ini dimetabolisme didalam
tubuh menjadi CO2 & H2O.
Sumber:
Chemistry, The Nature of
Matter and Change Martin S. Silberberg, 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar