Komposisi Kimia & Bahan Pembuat Deterjen Pakaian
Kita tentu akrab dengan deterjen
pakaian yang membantu menyingkirkan noda dan kotoran pada pakaian.
Namun, tahukah Anda komposisi kimia
yang terdapat dalam deterjen pakaian?
Meskipun tiap merek deterjen pakaian memiliki komposisi sedikit berbeda,
secara umum semua deterjen terbuat dari bahan yang kurang lebih sama.Inilah komposisi utama penyusun deterjen pakaian.
Surfaktan
Kata surfaktan atau dalam bahasa Inggris ‘surfactant’ merupakan singkatan dari ‘surface active agent’ dan merupakan salah satu bahan paling penting dalam komposisi kimia deterjen pakaian.Surfaktan pada dasarnya terdiri dari dua jenis: bagian hidrofilik dan hidrofobik, yang bekerja sama untuk menghilangkan noda dari pakaian.
Molekul-molekul surfaktan hidrofobik (pembenci air) memecahkan partikel kotoran pada kain, sedangkan molekul surfaktan hidrofilik (penyuka air) mengendapkan partikel tanah dan kotoran dalam air cucian.
Pada dasarnya, surfaktan memiliki sifat ionik (muatan listrik) dan dikategorikan dalam tiga jenis surfaktan yaitu:
1. Surfaktan Kationik
Seperti namanya, surfaktan ini mengandung muatan positif dalam air sehingga tidak bereaksi dengan ion yang bermuatan positif pada air sadah.
Surfaktan kationik terutama digunakan dalam deterjen untuk conditioning kain dan efektif bila dikombinasikan dengan surfaktan non-ionik pada perbandingan yang tepat.
2. Surfaktan Anionik
Surfaktan anionik membawa muatan negatif sehingga bereaksi dengan ion bermuatan positif pada air sadah.
Untuk diketahui, air sadah mengandung senyawa magnesium dan kalsium.
Surfaktan anionik bereaksi dengan senyawa pada air sadah untuk kemudian menetralkannya.
3. Surfaktan Nonionik
Karena surfaktan nonionik tidak memiliki muatan, maka mereka tidak mengalami ionisasi dalam air.
Surfaktan jenis ini membantu membersihkan noda berminyak melalui proses emulsifikasi.
Bahan Lain dalam Deterjen Pakaian
Selain surfaktan, terdapat berbagai bahan lain yang terdapat dalam deterjen pakaian sebagai berikut:>> Builder, merupakan bahan kimia, seperti polifosfat, natrium karbonat atau natrium silikat, dan aluminosilikat, yang membantu meningkatkan kualitas deterjen.
Selain itu, builder juga mencegah larutan terlalu basa agar pembersihan berjalan lebih optimal.
>> Natrium silikat, bertindak sebagai anti korosi sehingga mencegah bagian mesin cuci dari karat.
>> Optical brightener, merupakan senyawa kimia yang mengubah panjang gelombang cahaya ultra violet menjadi cahaya tampak untuk memberi kesan pakaian tampak lebih putih.
>> Fragrance, merupakan wewangian yang memberikan aroma unik pada deterjen sekaligus meredam bau tidak menyenangkan dari bahan kimia yang digunakan dalam deterjen.
>> Colorant, merupakan pewarna yang bertindak sebagai aditif khusus pada deterjen.
>> Natrium sulfat, digunakan untuk mencegah penggumpalan pada deterjen bubuk.
>> Enzim, digunakan untuk membantu memecahkan senyawa kotoran yang kompleks seperti noda darah.
>> Aditif lain, seperti Monoethanolamine (alkohol) untuk menurunkan titik beku deterjen dan membuatnya lebih mudah digunakan dalam suhu rendah.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar