Rokok dan Permasalahannya
Merokok
pada mulanya merupakan salah satu ritual yang dilakukan suku bangsa
Indian di benua Amerika. Pada abad 16, ketika bangsa Eropa menemukan
benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba
menghisap rokok dan membawa bahan baku rokok berupa tembakau ke Eropa.
Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa.
Berbeda dengan bangsa Indian, di Eropa orang merokok hanya untuk
kesenangan semata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat
itu kebiasaan merokok mulai masuk ke negara-negara Islam. 6
Menurut WHO produk tembakau adalah produk yang dibuat dengan menggunakan seluruhya atau sebagian dari daun tembakau sebagai bahan dasar yang diproduksi untuk digunakan sebagai rokok yang dikonsumsi dengan cara dihisap, dikunyah, atau disedot. Produk tembakau khususnya rokok dapat berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau yang disedot dan tembakau tanpa asap. Asap rokok terbagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap sampingan (side stream smoke). Asap utama merupakan asap yang dihirup langsung perokok, sedangkan asap samping merupakan asap yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. Komposisi kimia dan asap rokok tergantung pada jenis tembakau, desain rokok (seperti ada tidaknya filter atau bahan tambahan), dan pola merokok individu. 7
Kandungan rokok
Asap rokok terdapat kurang lebih 4.000 jenis zat kimia berbahaya untuk kesehatan, 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik. Asap rokok yang dihirup mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas yakni CO, CO2, O, hydrogen sianida, amoniak, nitrogen, senyawa hidrokarbon. Sebagian besar fase gas adalah CO2, O2 dan nitrogen. Komponen partikel antara lain tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium. Dari satu bahan rokok yang dibakar dihasilkan sekitar 500 mg gas (92%) dan 8% bahan-bahan partikel padat. Dari setiap kepulan asap rokok, perokok menghirup sekitar 50 mg bahan, 18 mg di antaranya berupa bahan partikel padat yang berupa droplet aerosol cair dan partikel tar padat submikroskopik dengan diameter mikron atau lebih kecil. Sisanya terdiri dari CO2 dan sampai 5% CO tercampur dengan O2, nitrogen dan udara.
CO dalam asap rokok dapat mengurangi daya angkut O2 darah sebesar 15%. Meskipun persentase CO rendah, tetapi menaikkan tekanan darah secara bermakna yang akan berpengaruh pada system pertukaran Hb. CO menimbulkan desaturasi Hb, menurunkan langsung persediaan O2 untuk jaringan seluruh tubuh termasuk otot jantung. CO menggantikan tempat O2 di Hb, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis. CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah. 7
Kandungan tar pada rokok berkisar antara <1-35 0.5-20="" 19-33="" 7="" adalah="" antara="" antracene="" asap="" benza="" benzopiren="" berkembang="" berkisar="" bersifat="" br="" cina="" cukup="" dan="" di="" dibenzopiren="" india="" indonesia="" industri="" juga="" kandungan="" karsinogenik.="" karsinogenik="" mg.="" mg="" misalnya.="" negara-negara="" negara="" pada="" partikel="" rokok="" sedang="" tar="" tinggi.="" uretan.="" yang="">Rokok sigaret menghasilkan 1.2-2.9 mg nikotin, dan merokok sebungkus rokok tertentu per hari berarti menyerap 20-40 mg nikotin setiap hari, meningkatkan konsentrasi plasma 23-35 ng/ml absorpsi nikotin dari inhalasi asap rokok berlangsung cepat, sebuah bolus nikotin mencapai otak dalam waktu 10-16 detik. Nikotin dimetabolisme di hati, paru-paru dan ginjal. Nikotin juga diekskresi melalui air susu. Pada perokok berat, kadar nikotin dalam air susu dapat mencapai 0,5 mg/ml. 7
Batasan Perokok
Menurut kriteria Doll tahun 1976 dikelompokkan menjadi: 9
a. Perokok: Orang yang telah merokok sedikitnya satu batang sehari selama sekurang-kurangnya satu tahun.
b. Bekas perokok: Orang yang pernah merokok sedikitnya satu batang sehari sekurang-kurangnya satu tahun, namun sekarang tidak lagi merokok.
c. Bukan perokok: Orang yang tidak pernah merokok sebanyak satu batang sehari selama satu tahun.
Jenis Perokok
a. Berdasarkan pengaruhnya, jenis perokok terbagi atas 7
1. Perokok Aktif
Mereka yang telah terbiasa dan nyata mengisap rokok dan menanggung sendiri akibat-akibatnya.
2. Perokok Pasif
Mereka yang sebenarnya tidak merokok namun karena ada orang lain merokok didekatnya maka ia terpaksa harus ikut juga mengisap asap rokok dengan segala akibat-akibatnya.
b. Berdasarkan jumlahnya, jenis perokok terbagi menjadi 7
1. Perokok Ringan
Merokok 1-10 batang/hari, akan meningkatkan resiko kanker lima belas kali lebih besar dibandingkan yang tidak merokok.
2. Perokok Sedang
Merokok 20-30 batang/hari, akan meningkatkan resiko menderita kanker paru 40-50 kali lebih besar dari yang bukan perokok.
3. Perokok Berat
Merokok 40-50 batang/hari, akan meningkatkan resiko menderita kanker paru 70-80 kali lebih besar dari yang bukan perokok.
Tipe-Tipe Perokok
Menurut Silvan Tomkins, ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, keempat tipe tersebut adalah: 10
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Green (dalam Psychological Factor in Smoking, 1978) menambahkan 3 subtipe ini :1-35>
Menurut WHO produk tembakau adalah produk yang dibuat dengan menggunakan seluruhya atau sebagian dari daun tembakau sebagai bahan dasar yang diproduksi untuk digunakan sebagai rokok yang dikonsumsi dengan cara dihisap, dikunyah, atau disedot. Produk tembakau khususnya rokok dapat berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau yang disedot dan tembakau tanpa asap. Asap rokok terbagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap sampingan (side stream smoke). Asap utama merupakan asap yang dihirup langsung perokok, sedangkan asap samping merupakan asap yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. Komposisi kimia dan asap rokok tergantung pada jenis tembakau, desain rokok (seperti ada tidaknya filter atau bahan tambahan), dan pola merokok individu. 7
Kandungan rokok
Asap rokok terdapat kurang lebih 4.000 jenis zat kimia berbahaya untuk kesehatan, 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik. Asap rokok yang dihirup mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas yakni CO, CO2, O, hydrogen sianida, amoniak, nitrogen, senyawa hidrokarbon. Sebagian besar fase gas adalah CO2, O2 dan nitrogen. Komponen partikel antara lain tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium. Dari satu bahan rokok yang dibakar dihasilkan sekitar 500 mg gas (92%) dan 8% bahan-bahan partikel padat. Dari setiap kepulan asap rokok, perokok menghirup sekitar 50 mg bahan, 18 mg di antaranya berupa bahan partikel padat yang berupa droplet aerosol cair dan partikel tar padat submikroskopik dengan diameter mikron atau lebih kecil. Sisanya terdiri dari CO2 dan sampai 5% CO tercampur dengan O2, nitrogen dan udara.
CO dalam asap rokok dapat mengurangi daya angkut O2 darah sebesar 15%. Meskipun persentase CO rendah, tetapi menaikkan tekanan darah secara bermakna yang akan berpengaruh pada system pertukaran Hb. CO menimbulkan desaturasi Hb, menurunkan langsung persediaan O2 untuk jaringan seluruh tubuh termasuk otot jantung. CO menggantikan tempat O2 di Hb, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis. CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah. 7
Kandungan tar pada rokok berkisar antara <1-35 0.5-20="" 19-33="" 7="" adalah="" antara="" antracene="" asap="" benza="" benzopiren="" berkembang="" berkisar="" bersifat="" br="" cina="" cukup="" dan="" di="" dibenzopiren="" india="" indonesia="" industri="" juga="" kandungan="" karsinogenik.="" karsinogenik="" mg.="" mg="" misalnya.="" negara-negara="" negara="" pada="" partikel="" rokok="" sedang="" tar="" tinggi.="" uretan.="" yang="">Rokok sigaret menghasilkan 1.2-2.9 mg nikotin, dan merokok sebungkus rokok tertentu per hari berarti menyerap 20-40 mg nikotin setiap hari, meningkatkan konsentrasi plasma 23-35 ng/ml absorpsi nikotin dari inhalasi asap rokok berlangsung cepat, sebuah bolus nikotin mencapai otak dalam waktu 10-16 detik. Nikotin dimetabolisme di hati, paru-paru dan ginjal. Nikotin juga diekskresi melalui air susu. Pada perokok berat, kadar nikotin dalam air susu dapat mencapai 0,5 mg/ml. 7
Batasan Perokok
Menurut kriteria Doll tahun 1976 dikelompokkan menjadi: 9
a. Perokok: Orang yang telah merokok sedikitnya satu batang sehari selama sekurang-kurangnya satu tahun.
b. Bekas perokok: Orang yang pernah merokok sedikitnya satu batang sehari sekurang-kurangnya satu tahun, namun sekarang tidak lagi merokok.
c. Bukan perokok: Orang yang tidak pernah merokok sebanyak satu batang sehari selama satu tahun.
Jenis Perokok
a. Berdasarkan pengaruhnya, jenis perokok terbagi atas 7
1. Perokok Aktif
Mereka yang telah terbiasa dan nyata mengisap rokok dan menanggung sendiri akibat-akibatnya.
2. Perokok Pasif
Mereka yang sebenarnya tidak merokok namun karena ada orang lain merokok didekatnya maka ia terpaksa harus ikut juga mengisap asap rokok dengan segala akibat-akibatnya.
b. Berdasarkan jumlahnya, jenis perokok terbagi menjadi 7
1. Perokok Ringan
Merokok 1-10 batang/hari, akan meningkatkan resiko kanker lima belas kali lebih besar dibandingkan yang tidak merokok.
2. Perokok Sedang
Merokok 20-30 batang/hari, akan meningkatkan resiko menderita kanker paru 40-50 kali lebih besar dari yang bukan perokok.
3. Perokok Berat
Merokok 40-50 batang/hari, akan meningkatkan resiko menderita kanker paru 70-80 kali lebih besar dari yang bukan perokok.
Tipe-Tipe Perokok
Menurut Silvan Tomkins, ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, keempat tipe tersebut adalah: 10
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Green (dalam Psychological Factor in Smoking, 1978) menambahkan 3 subtipe ini :1-35>
- Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
- Stimulation to pick them up. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
- Pleasure of handling the cigarette. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok, misalnya merokok dengan pipa.
3. Perilaku merokok yang adiktif. Oleh Green disebut sebagai psychological addiction. Bagi yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun.
4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah kebiasaan rutin. Pada tipe orang seperti ini merokok merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis.
Dampak Merokok terhadap Aspek Kesehatan
Rokok terdiri dari banyak bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan, beberapa diantaranya yang paling berbahaya adalah nikotin, karbon monoksida (CO) dan tar. Nikotin adalah alkaloid beracun yang hanya ditemukan di alam pada tembakau, merupakan stimulator kuat bagi otak dan sistem saraf pusat, namun mempunyai efek depresi dan adiktif. Sifat ketagihan nikotin dikaitkan dengan kemampuannya untuk merangsang pelepasan dopamine, suatu zat kimia di dalam otak yang dihubungkan dengan perasaan kenikmatan/ketagihan. Nikotin cepat diserap oleh tubuh, dan memberikan reaksi pada otak dalam 10-19 detik setelah terjadinya penghisapan dan juga menyebabkan meningkatnya tekanan darah dan denyut jantung. 11
Sekitar 4% dari asap rokok untuk setiap batang rokok terdiri dari Karbon Monoksida (CO). Karbon Monoksida ini mempunyai daya ikat yang kuat terhadap sel darah merah dibandingkan oksigen sehingga ia dapat menggantikan kedudukan oksigen dalam sel darah merah, dan membentuk carboxyhemoglobin (CoHb) akibatnya tubuh akan kekurangan oksigen. Rata-rata perokok mempunyai 2,5%-13,5% lebih banyak CoHb di dalam darah bila dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Karbon monoksida juga meningkatkan penyimpanan kolesterol di pembuluh darah arteri, mengganggu penglihatan serta mengurangi konsentrasi serta kepekaan terhadap suara. Tar merupakan partikel padat yang dikeluarkan pada saat tembakau dibakar dan terdiri dari 4000 zat kimia yang sebagaian besar bersifat racun dan karsinogenik. 11
Nikotin merupakan salah satu zat yang terkandung dalam rokok dapat mengaktivasi reseptor asetilkolin nikotinik yang memicu pelepasan dopamine sehingga membuat perokok merasa nikmat. Nikotin menimbulkan habituasi atau ketergantungan psikis sehingga sulit untuk berhenti merokok. Selain itu, nikotin mempengaruhi system saraf simpatis dengan merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, dan menginduksi vasokonstriksi perifer. Nikotin mendorong terjadinya adhesi trombosit pada dinding pembuluh darah yang dihubungkan dengan penyakit kardiovaskuler.7
Kendala Penanggulangan Rokok
Dari berbagai uraian di atas jelaslah pengaruh buruk rokok pada kesehatan dan bahkan juga perekonomian serta kemiskinan. Namun, dalam menanggulangi pengaruh buruk dari rokok tersebut ditemui berbagai macam kendala. Kendala-kendala tesebut yakni : 9
1. Iklan
Iklan rokok dalam segala bentuknya (media cetak,elektronik, pemberian sample, promosi, sponsor, iklan dan lain-lain) masih amat leluasa beredar di Indonesia. Beberapa studi menyimpulkan bahwa iklan rokok meningkatkan konsumsi melalui beberapa cara seperti menciptakan lingkungan yang menganggap rokok sebagai sesuatu yang positif dan biasa, mengurangi motivasi merokok untuk berhenti dan mendorong anak-anak untuk mencoba merokok. Harus diakui bahwa banyak sekali remaja mulai merokok akibat melihat iklan, apalagi yang diperankan oleh perempuan cantik atau pria gagah.
2. Peringatan di bungkus rokok
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk membuat peringatan di bungkus rokok itu bermanfaat optimal, yaitu :
- Peringatan bahaya kesehatan harus setidaknya 30 – 50% dari bidang bungkus rokok dan dicetak dengan bagus serta diganti dari waktu ke waktu.
- Gunakan gambar yang mengungkapkan bahaya rokok, setidaknya yang berhubungan dengan salah satu atau beberpa penyakit akibat rokok.
- Ada informasi tentang bahan berbahaya yang terkandung dalam asap rokok.
- Peringatan dan juga gambarnya harus tercantum pada muka depan bungkus rokok sehingga terlihat secara jelas. Kalau bisa juga ada di muka depan serta muka belakang bungkus rokok.
- Kalau mungkin dibuat kemasan polos, tidak ada gambar atau tulisan apapun juga tentang merk rokok, dan yang ada hanya peringatan bahwa merokok berbahaya lengkap dengan gambarnya. Hal ini pernah dilakukan di Kanada. Peringatan kesehatan di bungkus rokok Indonesia masihlah amat lemah sifatnya karena hanya berupa tulisan tidak tegas, diletakkan di bagian samping atau belakang bungkus rokok, tidak ada gambarnya dan tidak diganti dari waktu ke waktu.
3. Pendapat salah tentang jenis rokok
Terdapat cara penjualan menyesatkan dengan mengatakan rokok produksinya sebagai light, mild, ultra, low atau sejenisnya. Istilah itu menyesatkan karena sebenarnya tidak ada penurunan bahaya yang bermakna dengan penurunan kadar tar dan nikotin dengan cara ini. Kalau dapat dianalogikan, akibat merokok non-mild itu sama dengan orang yang jatuh dari gedung lantai 30 ke bawah, sementara kalau merokok yang tipe mild maka dampaknya seperti jatuh dari lantai 20 ke bawah, dua-duanya sama-sama hancur.
Istilah menyesatkan ini memberi kesan seakan-akan rokok yang “aman” sehingga perokok cenderung merasa “boleh” merokok. Hal ini bukan tidak mungkin perokok akan mengkonsumsi rokok lebih banyak lagi karena merasa yang dihisapnya adalah rokok yang “ringan”.
4. Kendala penanggulangan rokok dalam dunia pendidikan
Untuk Indonesia nampaknya masih banyak yang perlu dikerjakan dalam hal pendidikan kesehatan terutama yang berkaitan dengan rokok. Masih ada guru yang merokok di sekolah, atau bahkan di kelasnya, kurang gencarnya penyuluhan kesehatan di bidang merokok oleh tenaga kesehatan atau lembaga terkait seperti LSM serta masih longgarnya aturan bagi anak-anak untuk membeli bahkan menjual rokok merupakan sebagian contoh buruk yang jelas perlu ditangani segera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar