Maynanty Nanda Utamy
1415105069
Tadris Matematika A / 2
Tahukah Kamu, Es Batu di Restoran Lebih Kotor dari Air Toilet
Siapa yg tidak suka pada minuman dingin? Rasa-rasanya
jarang sekali ada yg tidak menyukainya. Selepas makan diwarung atau restoran
cepat saji rasa-rasanya tak lagi komplit tanpa ada meminum suatu hal yang
dingin ditambah es batu. Ditambah lagi bila matahari tengah bercahaya terik,
minuman dingin plus es batu bakal begitu cocok sebagai rekan enjoy kita. Tetapi
bersihkan es batu yang kita mengkonsumsi?
Hampir terlupakan bahaya bahan
minuman yang kelihatannya putih bersih dan menyegarkan, yang biasa di campurkan
dalam minuman, hampir dapat dipastikan penyegar minuman ini selalu disediakan
di warung pinggir jalan sampai di Retoran siap saji. Penyegar minuman yang
putih bersih ini adalah Es Batu. Apakah kita pernah berfikir. Bagaimana dan air
apa Es Batu itu di produksi oleh pabriknya. Dan apa bahaya yang ditimbulkan
bila kita campurkan ke minuman, lalu kita minum.
Pabrik Es Batu tak mungkin
menggunakan bahan air masak. Juga tak mungkin menggunakan air mineral. Karena
jika menggunakan dua bahan ini akan menambah biaya pengeluaran yang sangat
tinggi. Sehingga tak kan imbang sama sekali dengan harga jualnya. Bahkan
menggunakan Air PDAM pun juga masih tak impas. Lalu dari air apa Es Batu yang
biasa kita minum di sembarang tempat tersebut.
Agar memperoleh keuntungan tinggi,
maka pihak pabrik mengambil bahan dari air sungai. Bayangkan apa saja yang
terkandung di air sungai. Kotoran manusia, kotoran hewan, sampah, bangkai dll.
Bila pabrik jauh dari sungai, maka mereka mengambil bahan dari air sumur yang
mereka gali di sekitar pabrik. Bayangkan. Bila sumur tersebut telah padat
penduduk. Yang dikandung dalam air sumur tersebut, tak jauh beda dengan air
sungai tadi.
Agar menjadi kelihatan putih bersih,
maka, pihak pabrik menambahkan kapurit (pemutih). Lalu dimasukan kedalam peti
pendingin. Jadilah balok-balok Es Batu yang putih bersih dan bening. Awalnya Es
Batu ini hanya digunakan untuk mengawetkan bahan makanan (ikan, buah dan
sayuran) atau mendinginkan minuman botol pada kotak-kotak yang tidak memiliki
sistem refrigerator. Sebenarnya untuk keperluan itulah ijinnya diperbolehkan
oleh pemerintah, untuk mendirikan Pabrik Es Batu. Tetapi bukan untuk dikonsumsi
langsung yang harus diawasi oleh badan POM (Indonesia), karena ijin nya bukan
barang untuk dikonsumsi.
Faktor harga yang ditawarkan sangat
murah sekali dan untuk mendapatkan keuntungan lebih lagi, pihak pabrik mulai
memasarkan ke para penjajan makanan dan minuman dimanapun, mulai di
pinggir-pinggir jalan hingga restoran. Yang membuat kita terasa segar di
kerongkongan kering dibawah terik matahari yang panas ini, justru kita malah
meminta minuman dengan Es Batu di mana kita makan atau minum.
Tahukan anda seperti apakah bahaya
Es Batu ini?
Sepertinya Anda
harus mengubah anggapan bahwa es batu yang berasal dari restoran siap saji aman
untuk dikonsumsi. Pada sebuah penelitian menemukan bukti bahwa 70% di
dalam Es Batu yang disajikan di restoran siap saji lebih mempunyai banyak kuman dibandingkan air toilet.
Jasmine Roberts, seorang anak perempuan yang baru berusia 12 tahun telah
berhasil melakukan penelitian. Dengan penelitian tersebut Jasmine berhasil
meraih penghargaan proyek sekolah menengah.
Ia membuktikan penelitian ini dengan
mengambil sampel Es Batu dan Air
Toilet yang diambil dari lima restoran fast food terbaik yang
berada di wilayah Florida Selatan. Kemudian ia melakukan pengecekan bakteri
dari sampel Es Batu dan air toilet itu
di University of South Florida. Hasilnya
begitu mengagetkan, ternyata es batu mengandung bakteri E.coli yang biasanya terdapat dari sisa air
pembuangan yang menyebabkan timbulnya beberapa jenis penyakit.
"Bakteri ini seharusnya tak berada di dalam Es Batu. Jasmine membantu kita
memperingatkan adanya bahaya kesehatan yang bisa disebabkan oleh Es Batu ini,"
demikian kata Dr. David Katz kontributor masalah kesehatan ‘Good Morning Amerika’ seperti dilansir
detikhot dari ABC News.
Menurut David serta Jasmine ada
bakteri dalam es batu dikarenakan banyak aspek, mesin es yg tidak pernah
dibikin bersih, banyak pegawai restoran cepat saji yang mengambil es dengan
memakai tangan mengakibatkan bakteri gampang didapati di dalam es itu. Sedang
air toilet dinilai lebih bersih lantaran air toilet datang dari supply air
bersih daerah perkotaan.
Jasmine tertarik dengan proyek
sekolah itu setelah dia membaca artikel tentang bakteri di air yang ada di
pesawat dan memutuskan melakukan studi yang sama. Berkat penemuan itu
Jasmine mendapat uang kadeudeuh $800.
Es Batu pada
aneka minuman terbukti mengandung bakteri E-Coli jauh diatas batas normal
(10.000 - 20.000 per 100 mL). Dengan kata lain. Es Batu ini mengandung bakteri
hampir setara dengan kotoran manusia. Air Es Batu lebih kotor dari pada air
toilet, karena mesin es batunya tidak bersih dan orang menggunakan tangan yang
kotor untuk mengambil es. Sedangkan air toilet dinilai lebih bersih karena
berasal dari sumber air yang telah melalui proses penyaringan.
Mengenal Bakteri E. Coli
Salah satu jenis bakteri yang cukup
familiar yang dapat hidup di tubuh manusia adalah E.coli. Bakteri E.coli
merupakan salah satu bakteri yang dapat ditemukan di saluran pencernaan manusia
dan itu suatu hal yang normal. Namun tidak semua strain E.coli yang bermanfaat
bagi tubuh manusia. Ada beberapa jenis tertentu yang mampu menghasilkan racun
sehingga menyebabkan infeksi serius pada manusia.
Escherichia coli (E. coli) merupakan
bakteri yang hidup di dalam usus manusia. Keberadaannya di luar tubuh manusia
menjadi indikator sanitasi makanan dan minuman, apakah pernah tercemar oleh
kotoran manusia atau tidak. Keberadaan E. coli dalam air atau makanan juga
dianggap memiliki korelasi tinggi dengan ditemukannya bibit penyakit (patogen)
pada pangan.
Beberapa fakta
menarik tentang bakteri E. coli yang patut kamu ketahui :
- Manusia terinfeksi E.coli melalui makanan atau air yang terkontaminasi : Masa inkubasi dari bakteri ini adalah sekitar 3-4 hari setelah mengkonsumsi makan yang tercemar bakteri E.coli. Gejala-gejala yang muncul akibat kontaminasi dapat berupa diare ringan dan demam. Namun bakteri ini juga bisa memicu penyakit yang lebih serius terutama pada balita dan orang lanjut usia meskipun kasus yang terjadi sangatlah sedikit. Bahkan, bakteri tersebut dapat mengembangkan sindrom uremik hemolitik yang menyebabkan gagal ginjal, perdarahan dan masalah neurologis lainnya. Adapun tingkat kematian adalah sekitar 3-5% dalam kasus tersebut.
- Penularan E.coli : Manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan makanan atau air yang terkontaminasi dengan E.coli. Bakteri ini juga bisa menular melalui manusia ke manusia jika terdapat interaksi yang cukup dekat. Misalnya, berada di tempat seperti penampungan, pusat penitipan anak dan perkampungan kumuh.
- Banyak makanan telah diidentifikasi sebagai penyebab wabah E.coli : Susu segar, keju, olahan daging sapi, produk sayuran yang segar seperti bayam, kubis dan selada, apel diduga menjadi salah satu penyebab penyebaran bakteri E.coli. Baru-baru ini, telah ditemukan sebuah wabah infeksi E.coli yang terkait dengan walnut. Sejauh ini, penemuan tersebut masih diteliti oleh para ahli.
- Diare akut yang disebabkan infeksi E.coli biasanya sembuh dengan cepat : Adapun gejala-gejala yang disebabkan infeksi bakteri ini biasanya berupa gangguan pencernaan akut, demam dan kadang-kadang muntah. Jika infeksi tersebut tergolong ringan, seseorang tersebut dapat sembuh dalam waktu lima sampai tujuh hari. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik umumnya mampu untuk mengatasi masalah tersebut.
Beberapa
contoh dari wabah E.coli
Pada bulan
September 2006 lalu, ada peringatan luas kepada masyarakat untuk tidak makan
atau membeli bayam mentah karena diduga terkontaminasi bakteri E.coli. Benar
saja, wabah tersebut mengakibatkan 100 jenis penyakit serta menelan satu jiwa.
Namun tidak ditemukan asal mula infeksi tersebut terjadi, apakah di lapangan
atau selama pengolahan bayam.
Pada tahun
2007, sejumlah produk daging sapi telah ditarik dari peredaran setelah
ditemukan kasus wabah penyakit akibat bakteri E.coli. Sebuah restoran
diidentifikasi sebagai sumber penyebaran wabah ini.
Sedangkan
pada tahun 2009, juga pernah terjadi wabah E.coli yang ditularkan melalui kue.
Dan baru-baru ini yaitu pada bulan April dan Mei 2012, 14 orang dinyatakan
terinfeksi bakteri ini di enam negara bagian AS.
Satu-satunya tindakan pencegahan
yang bisa kita lakukan adalah memastikan jika makanan dan minuman yang kita
konsumsi dimasak dengan baik. Selain itu, peralatan yang digunakan juga
higienis dan bersih.
Sumber :
http://www.mario-lesuh.com/2015/05/Tahukah-Kamu-Es-Batu-di-Restoran-Lebih-Kotor-dari-Air-Toilet.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar