Pederin adalah nama racun yang dihasilkan oleh serangga
Paederus. Racun ini ada di seluruh
bagian tubuh serangga Paederus. Jika
diekstraksi, setiap tubuh serangga betina Paederus
bisa dihasilkan racun pederin sekitar 0,025% dari berat totalnya. Adapun pada
tubuh Paederus jantan, racun pederin
yang dihasilkan lebih sedikit. Bahkan konon, racun pederin jantan hanya 1/10
dari total racun pederin yang dihasilkan seranggan Paederus betina. Rumus kimia untuk pederin adalah C25H45O9N.
Sedangkan pederin sendiri pertama kali diisolasi pada tahun 1949.
Efek
pederin di kulit manusia
Pederin adalah racun yang kuat. Kekuatannya konon 12
kali lebih dahsyat dari racun ular kobra. Bahkan racun ini bisa bertahan 8
tahun setelah serangga Paederus mati.
Efeknya sendiri bisa menyebabkan gatal-gatal panas seperti terbakar, bengkak,
iritasi, hingga benjolan-benjolan berair yang mirip herpes.
Serangga Paederus
tidak mengeluarkan racun ini saat menggigit atau menyengat. Hal ini karena
serangga jenis ini tidak menggigit atau pun menyengat. Dia hanya mengeluarkan
racun ini jika dalam keadaan terancam. Jadi di sini, racun bertindak sebagai
alat dalam bertahan hidup. Manusianya sendiri bisa terkena racun ini jika tubuh
serangga Paederus dipecahkan.
Zat antikanker dan
antitumor
Selain merupakan racun, pederin ternyata merupakan
zat yang cukup penting. Dari hasil penelitian banyak ilmuwan terbukti bahwa
pederin itu mempunyai peran sebagai antitumor dan antikanker yang potensial.
Hal ini dilihat dari kemampuannya dalam menghambat
sintesis DNA tanpa mempengaruhi sintesis RNA, mencegah pembelahan sel, dan juga
memperpanjang umur tikus yang terkena tumor.
Pada
tahun 2002, kelompok Piel Jörn di Max Planck di Jena, Jerman, menemukan bukti
bahwa senyawa yang sangat beracun ini (pederin) sebenarnya berasal dari bakteri
Pseudomonas sp. yang hidup
bersimbiosis di dalam tubuh serangga Paederus.
Dan semua serangga jenis ini melakukan simbiosis dengan bakteri tersebut.
Akibatnya semua jenis serangga ini mampu menghasilkan senyawa pederin.
Karena
pederin sudah terbukti sebagai zat yang aktif sebagai antitumor dan atikanker
yang potensial serta karena bakteri Pseudomonas
mampu menghasilkan pederin, saat ini para ahli melakukan produksi pederin
secara sintetik dan massal tanpa melalui ekstraksi tubuh serangga Paederus. Teknik yang dipakai yaitu
dengan melalui produksi pederin dari bakteri Pseudomonas secara langsung.
Para ahli menganggap hal ini lebih mudah dan lebih cepat.
Meskipun
pederin merupakan racun yang kuat, serangga Paederus
ataupun bakteri Pseudomonas tidak
pernah teracuni. Hal ini sama saja dengan ular beracun yang tak bisa teracuni
oleh bisanya sendiri. Mekanisme seperti ini disebut sebagai sistem endogen
untuk melindungi diri sendiri.
Psymberin
vs pederin
Selain
pederin, ternyata ada juga sebuah racun suatu organisme yang juga mempunyai
peran sebagai zat antikanker dan antitumor. Malah, zat yang satu ini mirip
sekali strukturnya dengan pederin. Hal yang membedakannya adalah zat ini
diisolasi dari sejenis hewan spons (Psammoncinia
sp.) di lepas pantai Papua Nugini dan bukan berasal dari serangga tomcat
seperti pederin. Nama zatnya adalah psymberin. Psymberin pertama kali ditemukan
oleh Philip Crew di tahun 2004.
SUMBER :
Haryanto, R. (2012, April Sunday). Pederin, Racun
Si Tomcat yang Dahsyat. Diambil kembali dari Guru Rudi's Blog:
http://gururudi.blogspot.co.id/2012/04/pederin-racun-si-tomcat-yang-dahsyat.html
penulis, t. (2012,
March). Diambil kembali dari Devian Art:
http://ready2errupt.deviantart.com/art/tomcat-d-bug-292627760
Tidak ada komentar:
Posting Komentar