NAMA : SAIJAH
JURUSAN : T.MTK A / 2
”BORAKS
DAN FORMALIN PADA BAKSO”
Tahu kah anda? Sekarang
ini ada makanan yang tidak baik buat kita konsumsi. Kenapakah itu? Disebabkan
karena dalam makanan tersebut mengandung bahan kimia salah satunya Boraks dan
Formalin,kali ini saya akan membahas boraks dan formalin pada Baso, pasti para
pecinta baso takut untuk makan baso, tapi tenang saja tidak semua pedagang baso
menggunakan boraks dan formalin.
Boraks merupakan
kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam
air. Boraks merupakan garam Natrium Na2 B4O7 10H2O yang banyak digunakan
dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas, gelas, pengawet
kayu, dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan campuran boraks.
Boraks sejak lama telah digunakan
masyarakat untuk pembuatan gendar nasi, kerupuk gendar, atau kerupuk puli yang
secara tradisional di Jawa disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks
digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong,
ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap.
Mengkonsumsi boraks dalam makanan
tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi (tertimbun)
sedikit-demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya
diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap melalui kulit. Boraks yang
terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikelurkan melalui air kemih dan
tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks bukan hanya menganggu
enzim-enzim metabolisme tetapi juga menganggu alat reproduksi pria.
Boraks yang
dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret,
kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.
“Sedangkan formalin” adalah nama dagang formaldehida
yang dilarutkan dalam air dengan kadar 36 – 40 %. Formalin biasa juga
mengandung alkohol 10 –15 % yang berfungsi sebagai stabilator supaya
formaldehidnya tidak mengalami polimerisasi.
Formaldehida pada makanan dapat
menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, dengan gejala : sakit perut akut
disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi susunan syaraf dan gangguan
peredaran darah. Injeksi formalin (suntikan) dengan dosis 100 gram dapat
menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam.
Formalin juga bahan kimia yang
digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga dan dalam industri tekstil
serta kayu lapis. Kedua zat kimia ini sering salah dimanfaatkan oleh para
penjual bakso untuk mendapatkan kentungan yang lebih.
Boraks dan formalin bila dikonsumsi
manusia bisa menyebabkan gangguan pada susunan syaraf, gangguan pencernaan,
konvulsi, depresi, rambut rontok dan yang paling berbahaya adalah bisa
menyebabkan kanker.
Ups..... ternyata Boraks dan
Formalin sangat Berbahaya yahhh.....? tapi jangan khawatir bagi pencinta Baso,
pada Baso yang terdapat Boraks dan Formalin dapat dikenali yaitu sebagai
berikut:
Ø Bakso lebih
kenyal.
Ø Bakso
menjadi lebih awet dan tahan lama meski disimpan hingga beberapa hari.
Ø Memiliki
warna putih pucat baik dari luar maupun bagian dalamnya.
Ø Apabila
digigit maka bakso kembali ke tekstur semula.
Ø Ambillah
bakso yang belum tercampur dengan kuah, ciumlah baunya. Bakso yang mengandung
kedua zat tersebut memiliki bau yang yang tidak seperti bau daging pada
umumnya.
Ø Bakso yang
mengandung ke2 zat berbahaya tersebut bila jatuh kelantai maka akan memantul
tinggi seperti bola bekel.
Jadi berhati-hatilah ketika membeli
bakso, pastikan membeli bakso dari warung makan yang sudah ber SH MUI atau dari
pedagang yang bisa Anda percaya.
Sumber:
hcjoglosemar.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar