Dari Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
*)
Neutron
Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan
(netral) dan memiliki massa 940 MeV/c²
(1.6749 × 10−27 kg, sedikit lebih berat dari proton.
Putarannya
adalah ½.
Inti atom
dari kebanyakan atom
(semua kecuali isotop
Hidrogen
yang paling umum, yang terdiri dari sebuah proton) terdiri dari proton
dan neutron.
Di luar inti atom, neutron tidak stabil dan
memiliki waktu paruh
sekitar 15 menit (881.5±1.5 detik), meluluh dengan memancarkan elektron
dan antineutrino
untuk menjadi proton. Metode peluruhan yang sama (peluruhan
beta) terjadi di beberapa inti atom. Partikel-partikel dalam inti
atom biasanya adalah neutron dan proton, yang berubah menjadi satu dan lainnya
dengan pemancaran dan penyerapan pion. Sebuah neutron diklasifikasikan sebagai baryon dan terdiri dari
dua quark
bawah dan satu quark atas. Persamaan Neutron antibendanya
adalah antineutron.
Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainnya adalah mereka tidak
bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya lebih terbelakang, dan sangat
menembus, membuatnya sulit diamati secara langsung dan membuatnya sangat pentin
sebagai agen dalam perubahan nuklir.
Penelitian yang dilakukan Rutherford
selain sukses mendapatkan beberapa hasil yang memuaskan juga mendapatkan
kejanggalan yaitu massa inti atom unsur selalu lebih besar daripada massa
proton di dalam inti atom. Rutherford menduga bahwa terdapat partikel lain di
dalam inti atom yang tidak bermuatan karena atom bermuatan positif disebabkan
adanya proton yang bermuatan positif. Adanya partikel lain di dalam inti atom
yang tidak bermuatan dibuktikan oleh James
Chadwick pada tahun 1932. Chadwick melakukan penelitian dengan
menembak logam berilium
menggunakan sinar alfa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa suatu partikel yang tak bermuatan dilepaskan
ketika logam berilium ditembak dengan sinar alfa dan partikel ini disebut
sebagai neutron.
Neutron tak bermuatan dan bermassa 1 sma
(pembulatan).
*)
Proton
Dalam fisika,
proton adalah partikel subatomik dengan muatan
positif sebesar 1,6 × 10−19 coulomb
dan massa 938 MeV (1,6726231 × 10-27 kg, atau
sekitar 1.836 kali massa sebuah elektron).
Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah
proton dan neutron
yang berada di bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron
yang mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton
akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian inti biasanya
akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom
sering dikenal juga dengan istilah nukleus
atau nukleon (nucleon), dan reaksi yang terjadi atau berkaitan
dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.
*)
Elektron
Elektron adalah partikel
subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e-.
Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang
diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer. Elektron memiliki massa sekitar 1/1836 massa
proton.
Momentum
sudut (spin)
instrinsik elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ,
yang berarti bahwa ia termasuk fermion. Antipartikel elektron disebut sebagai positron,
yang identik dengan elektron, tapi bermuatan positif. Ketika sebuah elektron
bertumbukan dengan positron, keduanya kemungkinan dapat saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan
sepasang (atau lebih) foton sinar gama.
Elektron, yang termasuk ke
dalam generasi
keluarga partikel lepton
pertama,
berpartisipasi dalam interaksi gravitasi, interaksi elektromagnetik dan interaksi
lemah. Sama seperti semua materi, elektron memiliki sifat bak
partikel maupun bak gelombang (dualitas gelombang-partikel), sehingga ia
dapat bertumbukan dengan partikel lain dan berdifraksi
seperti cahaya. Oleh karena elektron termasuk fermion, dua elektron berbeda
tidak dapat menduduki keadaan kuantum yang sama sesuai dengan asas pengecualian Pauli.
Konsep muatan listrik yang
tidak dapat dibagi-bagi lagi diteorikan untuk menjelaskan sifat-sifat kimiawi atom oleh filsuf alam Richard Laming pada awal
tahun 1838;
nama electron diperkenalkan untuk menamakan muatan ini pada tahun 1894
oleh fisikawan Irlandia George
Johnstone Stoney. Elektron berhasil diidentifikasikan sebagai
partikel pada tahun 1897 oleh J. J. Thomson.
Dalam banyak fenomena
fisika, seperti listrik,
magnetisme
dan konduktivitas termal, elektron memainkan
peran yang sangat penting. Suatu elektron yang bergerak relatif terhadap
pengamat akan menghasilkan medan
magnetik dan lintasan elektron tersebut juga akan dilengkungkan oleh
medan magnetik eksternal. Ketika sebuah elektron dipercepat, ia dapat menyerap
ataupun memancarkan energi dalam bentuk foton. Elektron bersama-sama dengan inti atom
yang terdiri dari proton
dan neutron,
membentuk atom. Namun, elektron hanya mengambil 0,06% massa total atom. Gaya
tarik Coulomb antara elektron dengan proton
menyebabkan elektron terikat dalam atom. Pertukaran ataupun perkongsian
elektron antara dua atau lebih atom merupakan sebab utama terjadinya ikatan kimia.
Menurut teorinya,
kebanyakan elektron dalam alam semesta diciptakan pada peristiwa Big Bang
(ledakan besar), namun ia juga dapat diciptakan melalui peluruhan
beta isotop radioaktif maupun dalam tumbukan berenergi tinggi,
misalnya pada saat sinar kosmis memasuki atmosfer. Elektron dapat
dihancurkan melalui pemusnahan dengan positron, maupun dapat diserap semasa nukleosintesis bintang.
Peralatan-peralatan laboratorium modern dapat digunakan untuk memuat ataupun
memantau elektron individual. Elektron memiliki banyak kegunaan dalam teknologi
modern, misalnya dalam mikroskop elektron, terapi radiasi, dan pemercepat partikel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar