Minggu, 06 Maret 2016

MINYAK BUMI
Senyawa hidrokarbon yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari contohnya minyak bumi. Karena pentingnya minyak bumi bagi keberlangsunan hidup kita, maka pada materi pelajaran ini kita akan membahas proses terbentuknya minyak bumi, penyulingan minyak bumi, fraksi-fraksi minyak bumi, dan dampak pembakaran minyak bumi.
1. Proses Terbentuknya Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut. Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran.
Minyak bumi merupakan campuran senyawa-senyawa hidrokarbon. Untuk dapat dimanfaatkan perlu dipisahkan melalui distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya pada kolom bertingkat.
Komponen utama minyak bumi dan gas alam adalah alkana. Gas alam mengandung 80% metana, 7% etana, 6% propana, 4% butana dan isobutana, sisanya pentana. Untuk dapat dimanfaatkan gas propana dan butana dicairkan yang dikenal sebagai LNG (Liquid Natural Gas). Karena pembakaran gas alam murni lebih efisien dan sedikit polutan, maka gas alam banyak digunakan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga. Dalam tabung kecil sering digunakan untuk berkemah, piknik, dan sebagai pemantik api. LNG juga banyak digunakan untuk bahan dasar industri kimia seperti pembuatan metanol dan pupuk.
Senyawa penyusun minyak bumi: alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatik. Di samping itu terdapat pengotor berupa senyawa organik yang mengandung S, N, O, dan organo logam. Dari hasil distilasi bertingkat diperoleh fraksi-fraksi LNG, LPG, petroleum eter, bensin, kerosin, solar, oli, lilin, dan aspal.
2. Fraksi-Fraksi Minyak Bumi

Fraksi
Titik Didih (oC)
Jumlah Atom C
Kegunaan
Gas
(-160) - (-40)
1 – 4
Seperti LPG
Petroleum Eter
30 – 90
5 – 7
Pelarut dan dry cleaning
Bensin
35 – 75
5 – 10
Seperti Premium
Nafta
70 – 170
8 – 12
Bahan baku industri petrokimia
Kerosin dan avtur
170 – 250
10 – 14
Bahan bakar pesawat
Solar
250 – 340
15 – 25
Bahan bakar mesin diesel
Oli
350 – 500
19 – 35
Pelumas
Parafin
350
> 20
Bahan baku lilin
Residu
> 500
> 70
Aspal dan pelapis antibocor
Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan merupakan ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin yang dapat merusak mesin. Semakin tinggi bilangan oktan maka semakin baik. Pertamina mengeluarkan 3 produk bensin: Premium dengan bilangan oktan 80 – 88, Pertamax dengan bilangan oktan 91 – 92, dan Pertamax Plus dengan bilangan oktan 95. Bilangan oktan dapat dinaikan dengan menambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter).
Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar. Maka untuk meningkatkan produksi bensin dapat dilakukan dengan cara:
1.      Cracking (perengkahan), yaitu memecahkan molekul besar menjadi molekul kecil.
2.      Reforming, yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang.
3.      Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.


Sumber :

http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/04/minyak-bumi-materi-ringkasan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar