B
|
aterai adalah
alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan
tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga
komponen penting, yaitu:
1. Batang karbon sebagai anode (kutub
positif baterai)
2. Seng (Zn) sebagai katode (kutub
negatif baterai)
3. Pasta sebagai elektrolit (penghantar)
Baterai
menggunakan reaksi elektrokimia atau redoks untuk mengubah energi kimia menjadi
energi listrik. Reaksi redoks spontan terjadi pada sel galvanik, sementara
reaksi kimia tidak spontan terjadi dalam sel elektrolitik.
Bahan kimia pembuat baterai
1. Karbon
Mungkin ini adalah bahan kimia yang paling banyak diketahui dalam baterai. Dibentuk sebagai batang karbon atau sering disebut zat arang. Batang karbon sering kali dipakai sebagai elektroda positif pada baterai atau anode.
Mungkin ini adalah bahan kimia yang paling banyak diketahui dalam baterai. Dibentuk sebagai batang karbon atau sering disebut zat arang. Batang karbon sering kali dipakai sebagai elektroda positif pada baterai atau anode.
2. Seng
Seng disebut Zink atau Timah sari, ini adalah logam yang aslinya berwarna putih kebiruan, berkilau, serta memiliki sifat diamagnetik. Berbeda dengan batang karbon, Seng sendiri pada baterai difungsikan sebagai katode atau kutub negatif. Selain pada baterai, Seng juga merupakan zat mineral esensial yang cukup penting bagi tubuh manusia.
Seng disebut Zink atau Timah sari, ini adalah logam yang aslinya berwarna putih kebiruan, berkilau, serta memiliki sifat diamagnetik. Berbeda dengan batang karbon, Seng sendiri pada baterai difungsikan sebagai katode atau kutub negatif. Selain pada baterai, Seng juga merupakan zat mineral esensial yang cukup penting bagi tubuh manusia.
3. Air raksa
Air raksa atau mercury
memang umum digunakan untuk pembuatan termometer maupun barometer. Namun juga
menjadi salah satu bahan kimia pembuat baterai. Air raksa sendiri secara ilmiah
digolongkan sebagai unsur kimia yang berada pada tabel periodik dengan simbol
Hg serta nomor atom 80.
4. Litium
Litium sering dikaitkan dengan baterai jenis ion litium. Ini merupakan logam alkali yang memiliki warna putih perak. Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, Litium banyak digunakan pada peralatan elektronik modern seperti HP, kamera dan komputer jinjing. Bahkan sedang dikembangkan untuk menggunakan baterai litium pada kendaraan listrik. Untuk barang-barang elektronik portable umumnya menggunakan Baterai ion Litium berbasis litium kobalt oksida (LCO) yang dianggap mempunyai kepadatan energi tinggi.
Litium sering dikaitkan dengan baterai jenis ion litium. Ini merupakan logam alkali yang memiliki warna putih perak. Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, Litium banyak digunakan pada peralatan elektronik modern seperti HP, kamera dan komputer jinjing. Bahkan sedang dikembangkan untuk menggunakan baterai litium pada kendaraan listrik. Untuk barang-barang elektronik portable umumnya menggunakan Baterai ion Litium berbasis litium kobalt oksida (LCO) yang dianggap mempunyai kepadatan energi tinggi.
5. Belerang
Belerang atau biasa disebut sulfur menjadi bahan kimia yang masuk dalam daftar bahan kimia pembuat baterai. Belerang adalah unsur bukan logam yang tidak berasa dan bentuk aslinya seperti sebuah zat padat kristalin berwarna kuning. Selain digunakan pada pembuatan baterai, belerang sering digunakan pada pembuatan bubuk mesiu, korek api, insektisida, serta fungisida.
Belerang atau biasa disebut sulfur menjadi bahan kimia yang masuk dalam daftar bahan kimia pembuat baterai. Belerang adalah unsur bukan logam yang tidak berasa dan bentuk aslinya seperti sebuah zat padat kristalin berwarna kuning. Selain digunakan pada pembuatan baterai, belerang sering digunakan pada pembuatan bubuk mesiu, korek api, insektisida, serta fungisida.
6. Antimon
Berikutnya adalah Antimon, yakni sebuah unsur kimia yang masuk dalam tabel periodik dan memiliki lambang Sb serta nomor atom 51. Antimon dianggap memiliki daya hantar listrik (konduktivitas) serta panas yang cukup lemah. Ciri khasnya adalah menyublim pada suhu yang endah. Meski demikian, unsur kimia ini banyak dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor, produksi diode maupun detektor infra merah. Dan tentunya Antimon masuk sebagai daftar penguat baterai.
Berikutnya adalah Antimon, yakni sebuah unsur kimia yang masuk dalam tabel periodik dan memiliki lambang Sb serta nomor atom 51. Antimon dianggap memiliki daya hantar listrik (konduktivitas) serta panas yang cukup lemah. Ciri khasnya adalah menyublim pada suhu yang endah. Meski demikian, unsur kimia ini banyak dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor, produksi diode maupun detektor infra merah. Dan tentunya Antimon masuk sebagai daftar penguat baterai.
7. Timbal
Timbal merupakan salah satu bahan kimia yang sangat berbahaya bagi manusia dengan sifat tokstik-nya. Berasal dari kerak bumi, Timbal yang memiliki unsur Pb sering kali digunakan pada bidang industri modern sebagai bahan pembuatan baterai, pipa air tahan korosi, cat maupun sebagai campuran bahan bakar bensin tetraetil.
Timbal merupakan salah satu bahan kimia yang sangat berbahaya bagi manusia dengan sifat tokstik-nya. Berasal dari kerak bumi, Timbal yang memiliki unsur Pb sering kali digunakan pada bidang industri modern sebagai bahan pembuatan baterai, pipa air tahan korosi, cat maupun sebagai campuran bahan bakar bensin tetraetil.
8. Hidrida
Hidrida sendiri merupakan sebutan bagi ion negatif hidrogen. Saat ini beberapa macam hidrida logam sedang diteliti serta dikaji untuk digunakan sebagai penyimpan hidrogen pada sel bahan bakar mobil listrik maupun dalam baterai. Alhasil saat ini ada nikel hidrida yang sudah digunakan dalam baterai NiMH.
Hidrida sendiri merupakan sebutan bagi ion negatif hidrogen. Saat ini beberapa macam hidrida logam sedang diteliti serta dikaji untuk digunakan sebagai penyimpan hidrogen pada sel bahan bakar mobil listrik maupun dalam baterai. Alhasil saat ini ada nikel hidrida yang sudah digunakan dalam baterai NiMH.
9. Perak
Perak bukan hanya sebagai bahan pembuat perhiasan maupun medali saja. Perak juga masuk dalam bahan kimia pembuat baterai, karena memiliki konduktivitas listrik serta panas tertinggi dibanding logam lainnya.
Perak bukan hanya sebagai bahan pembuat perhiasan maupun medali saja. Perak juga masuk dalam bahan kimia pembuat baterai, karena memiliki konduktivitas listrik serta panas tertinggi dibanding logam lainnya.
Selain itu, Battery
pada saat discharging maupun recharging akan terjadi reaksi kimia. Berikut
adalah uraian lengkapnya.
1) Reaksi Kimia Pada Saat Discharging
Yang
dimaksud discharging adalah penggunaan isi (kapasitas) battery. Rekasi kimia
yang terjadi ialah:
PbO2+ 2 H2SO4 + Pb ---> PbSO4 + 2 H2O + PbSO4
Pada
akhir discharging, plat positif dan plat negatif akan menjadi PbSO4 dan
elektrolitnya akan menjadi H2O.
2) Reaksi Kimia Pada Saat Recharging
Recharging
adalah proses pengisiah battery. Reaksi kimia yang terjadi ialah:
PbSO4 + 2 H2SO4 + PbSO4 ---> PbO2 + 2 H2SO4 +
Pb
Akhir dari proses
recharging ini, plat positif kembali menjadi PbO2 dan plat negatifnya Pb, sedangkan
elektrolit kembali terbentuk menjadi H2SO4.
REFERENCES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar