NAMA : CAHYANTI
NIM :1415105018
KELAS : MTK A
SEMESTER : 2
KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-produk industri yang
dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia yang telah diketahui
manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produk-produk yang berguna untuk
kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui
jenis, sifat-sifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita
gunakan atau kita lihat sehari-hari.
Bahan kimia dalam kehidupan
sehari-hari dapat dikelompokkan berdasarkan bagan dibawah ini:
Banyak
ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kelompok bahan
kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:
1.
pembersih;
2.
pemutih pakaian;
3.
pewangi;
4.
pestisida;
1. Pembersih
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di
antaranya sabun dan detergen.
Adapun
jenis bahan
kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih antara lain:
- pembersih
badan,
- pembersih
rambut,
- pembersih motor
dan mobil,
- pembersih
piring,
- pembersih baju,
- pembersih
lantai
Kita perlu hati-hati dalam memilih
bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap
lingkungan. Beberapa jenis detergen sukar diuraikan oleh pengurai. Jika
detergen ini bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber air minum manusia
atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan kesehatan. Oleh
karena itu, sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh
mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan
oleh pemakaian detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
- Menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa.
- Busa yang
ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah,
sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh
mikroorganisme di dalam tanah
Pencegahannya
Pencegahan yang
dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
- Menggunakan
detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
- Menggunakan
detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
- Menyimpan sabun
pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
2. Pemutih
Pemutih
biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan
kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan
sabun atau detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung
bahan aktif natrium
hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%.
Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk
desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di
pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk.
Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian
sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini
harus sesuai petunjuk.
- Bagaimana
pemutih dapat menghilangkan kotoran yang membandel pada pakaian putih?
- Dalam bahan pemutih
mengandung hipoklorit Ca(ClO2) yang biasanya dikenal kaporit, dan larutan
pemutih mengandung natrium hipoklorit (NaClO). Bahan pemutih akan mengoksidasi
kotoran sehingga kotoran tersebut akan larut dalam air
Efek Samping
Penggunaan Pemutih
- Bahan pemutih
pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat kain dan
warna pakaian.
- Senyawa klorin
juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
- Bahan pemutih kulit yang
mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak sistem saraf
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
- Hindari penggunaan jenis pemutih
yang mengandung merkuri.
- Hanya menggunakan produk
pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun atau detergen.
Contoh
beberapa bahan kimia dalam rumah tangga
3.
Pewangi
Pewangi
merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita
sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun
sintetik. Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di
pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alcohol untuk pewangi yang
berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat.
Selain
alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan
ke dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai
propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan
tersebut ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke
udara kemudian masuk ke atmosfer bagian atas akan dapat merusak lapisan ozon. Selain
itu juga berdampak pada kesehatan manusia antara lain mengiritasi mata,
hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang
ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan iritasi ringan hingga
menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.
4.
Pestisida
Bahan
kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida
dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi
pertanian. Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut
fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan
ulat.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang
dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan.
c. Bakterisida, yaitu pestisida
untuk memberantas bakteri atau virus.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus.
e. Herbisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang,
rerumputan, dan eceng gondok.
•
Efek Samping
Penggunaan Produk Pembasmi Serangga
Produk pembasmi serangga beraerosol
dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer.
Penipisan ozon akan meningkatkan
jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma
ganas, dan pengidap katarak.
Dapat merusakkan produk pertanian. Anti nyamuk termasuk
kelompok pestisida (pembasmi hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung
racun.
Alternatif
1. Tidak menggunakan pestisida yang
mengandung bahan kimia yang seperti senyawa karbamat, fosfat, dan klorin.
2. Penggunaan pestisida organic dan
biopestisida (musuh alami).
3. Pemanfaatn teknologi terkini.
ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN
Beberapa
bahan kimia yang ada pada makanan
•
Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan
mengawetkan makanan.
Fungsinya di
antaranya
1. Antioksidan dan
antioksidan sinergis
2. Pengasam,
penetral
3. Pemanis buatan
4. Pemutih dan
pematang
5. Penambah gizi
6. Pengawet
7. Pengemulsi
(pencampur)
8. Pemantap dan
pengental
9. Pengeras
10. Pewarna alami
dan sintetis
11. Penyedap rasa
dan aroma, dan lainnya.
Zat
aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. zat aditif yang berasal dari
sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
2
zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan
alami yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil
asetat dan asam askorbat.
Berdasarkan
fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai
zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.
•
Bahan Penyedap Alami
Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap
alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan, antara
lain
santan kelapa,
susu sapi, dan
kacang-kacangan.
Bahan penyedap
lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain
lengkuas, ketumbar,
cabai, kayu manis, dan pala
•
Bahan Pemanis Alami
Zat pemanis
alami yang biasa digunakan, dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
Pemanis nutritif
Pemanis nonnutritif
•
Pemanis
nutritif
Pemanis
nutritif adalah pemanis alami yang menghasilkan kalori.
Pemanis nutritif berasal dari tanaman
(sukrosa/gula tebu, gula bit, xylitol dan fruktosa), dari hewan (laktosa,
madu), dan dari hasil penguraian karbohidrat (sirop glukosa, dekstrosa, sorbitol).
Kelebihan pemanis ini dapat
mengakibatkan obesitas, karena kandungan kalorinya yang tinggi.
•
Pemanis
nonnutritif
•
Pemanis nonnutritif adalah pemanis alami yang tidak
menghasilkan kalori. Pemanis nonnutritif berasal dari tanaman (steviosida), dan
dari kelompok protein.
•
Bahan Pengawet Alami
Bahan pengawet
alami yang sering digunakan adalah :
Garam,
Cuka
Gula
Bahan pengawet
alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam kondisi
baik.
• Bahan Pewarna Alami
Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada
nasi kuning?
Bahan pewarna
alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut:
Warna kuning itu berasal dari bumbu
masakan yang disebut kunyit.
Daun pandan dan daun suji untuk
menghasilkan warna hijau;
Gula merah dan karamel untuk
menghasilkan warna cokelat;
Cabai, tomat, dan paprika untuk
menghasilkan warna merah.
•
Bahan Pewarna Buatan
Bahan pewarna
yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu
amarant (pewarna merah)
tartrazine (pewarna
kuning)
erythrosine (pewarna merah)
fast green FCF (pewarna hijau)
sunset yellow (pewarna
kuning)
brilliant blue (pewarna biru).
•
Penggunaan Yang Berlebihan
Penggunaan tartrazine yang
berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan hiperaktif pada anak
Penggunaan erythrosine yang
berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi pada pernapasan, hiperaktif pada
anak, tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan perilaku.
Penggunaan Fast Green FCF secara
berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor.
penggunaan sunset yellow yang
berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang,
muntah-muntah, dan gangguan pencernaan.
•
Bahan Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah bahan tambahan
makanan buatan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk menciptakan
rasa manis.
Bahan pemanis buatan ini sama sekali
tidak mempunyai nilai gizi.
Contoh pemanis buatan antara lain
sakarin, siklamat dan aspartam.
•
Penggunaaanya
Aspartam banyak
digunakan sebagai pemanis dalam permen dan berbagai jenis makanan olahan.
Makanan olahan yang biasa menggunakan pemanis buatan antara lain
Sirop
Es mambo
Kue atau roti
•
Bahan Pengawet Buatan
Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet?
•
Pengertian
Bahan pengawet
adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat fermentasi,
pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh
mikroorganisme.
•
zat pengawet
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
GRAS (Generally Recognized as Safe)
yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali.
ADI (Acceptable Daily Intake),
yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) guna
melindungi kesehatan konsumen.
Zat pengawet yang memang tidak layak
dikonsumsi atau berbahaya seperti boraks, formalin, dan rhodamin-B.
•
Beberapa bahan
pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan secara
berlebihan.
Kalsium Benzoat
Sulfur Dioksida (SO2)
Kalium Nitrit
Kalsium Propionat/Natrium Propionat
Asam Sorbat
Natrium Metasulfat
•
Adapun
bahan-bahan pengawet yang tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan, antara lain
sebagai berikut:
Natamysin (mual, muntah )
Kalium Asetat (rusaknya fungsi
ginjal )
Butil Hidroksi
Anisol (BHA) (penyakit hati
dan memicu kanker
)
•
Bahan Penyedap Buatan
Zat penyedap
buatan dibedakan menjadi dua macam:
•
zat
penyedap aroma dan
•
zat penyedap
rasa.
•
Zat Penyedap Aroma Buatan
Berasal dari senyawa
golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat
(aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel).
•
Zat penyedap
rasa
Banyak
digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan
nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar di pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar