PROSES TERJADINYA STALAKTIT DAN STALAGMIT DI GUA BATU
KAPUR
Bukti-bukti yang nyata tentang bekerjanya kesetimbangan ionik dalam larutan ada
di dalam gua batu kapur dan struktur terperinci di dalamnya. Pembentukkan gua
lebih sering terjadi pada jenis batuan karst, gamping dengan komposisi dominan
Kalsium Karbonat (CaCO₃). Puncak-puncak dan kolong-kolong gua ini merupakan
produk dari reaksi antara batu-batu karbonat dan air yang telah terjadi
berabad-abad tahun lamanya. Batu kapur , terutama CaCO₃ adalah bahan yang
sedikit dapat larut dengan
3.3 × 10ˉ⁹. Batu-batu ini
mulai mengumpul di tanah lebih dari 400 juta tahun yang lalu.
Dua kunci fakta untuk memahami bagaimana gua terbentuk.
1.
CO₂ terdapat dalam
kesetimbangan dengan larutan CO₂ dalam pelarut air murni.
CO₂(g)
CO₂(aq) ……(1)
Konsentrasi CO₂ dalam air proporsional dengan
tekanan parsial gas CO₂ yang bereaksi dengan air (hukum Henry), [CO₂(aq)] ≈
.
dalam lekukan tanah lebih tinggi daripada
di atmosfer karena terus-menerus
melepaskan CO₂ dari dalam tanah.
2.
Di daerah batu kapur, gua
terbentuk oleh air hujan yang mengandung gas (CO₂) yang di serap
dari atmosfer batu kapur tersusun dengan bahan utama CaCO₃.
CaCO₃ larut oleh asam lemah. Kemudian membentuk saluran dalam jangka waktu yang
lama. Reaksi kimia ini merupakan reaksi kesetimbangan.
Reaksi CO₂ dan air menghasilkan
. Persentase
meningkatkan daya larut bahan-bahan ionik yang
terdiri dari anion asam lemah.
CO₂(aq) + 2H₂O(l) ↔
(aq) + HCO₃ˉ (aq)
Jadi, CO₂(aq) membentuk
yang meningkatkan
daya larut CaCO₃.
CaCO₃(s) + CO₂(aq) + 2H₂O(l) ↔
(aq) + 2HCO₃ˉ(aq) ……(2)
Inilah penjelasan dari proses pembentukan gua. Ketika air
permukaan menetes melalui celah-celah pada tanah, maka akan bertemu dengan
udara yang terjebak dalam tanah dengan tekanan CO₂ yang tinggi.
Sebagai hasilnya CO₂(aq) akan meningkat (persamaan 1 bergeser ke kanan) dan larutan menjadi
bersifat lebih asam. Ketika CO₂ memperkaya air yang bereaksi dengan batu kapur, maka makin banyak
CaCO₃ yang larut (persamaan 2 bergeser ke kanan). Sebagai hasilnya maka semakin
banyak batu-batu ynag terbentuk, semakin banyak air yang mengalir di dalamnya.
Seiring berjalannya waktu, gua perlahan-lahan akan membentuk stalaktit dan
stalagmit.
Proses pembentukan stalaktit dan stalagmit melalui
terowongan-terowongan bawah tanah. Beberapa larutan sebagian besar melarutkan
Ca(HCO₃)₂ melewati langit-langit gua yang terbentuk. Ketika menetes maka akan
bertemu dengan udara yang mempunyai tekanan CO₂ lebih rendah dari
tekanan CO₂ di tanah, sehingga beberapa CO₂(aq) keluar dari larutan (persaman 1 bergeser ke kiri). Ini
menyebabkan CaCO₃ mengendap di langit-langit dan di tempat tetesan jatuh (persamaan 2
bergeser ke kiri).
Pembentukan pilar stalaktit dan stalagmite terjadi ketika
air mengandung kalsium karbonat menguap secar berulang-ulang. Dengan kata lain,
jumlah CaCO₃ berkurang. Menurut asas Le Chatelier, jika kosentrasi zat berkurang,
reaksi akan bergeser ke arah zat yang berkurang tersebut. Jadi reaksi akan bergeser ke kiri (pembentukan CaCO₃). Hal itu dapat
di amati dari jatuhnya larutan
dan HCO₃ˉ yang berada di atap gua.
Penguapan dalam gua terjadi dalam waktu yang sangat lambat. Penyebabnya, karena
tidak ada radiasi matahari untuk menarik molekul air, kecilnya pergerakan udara
bahkan hampir tidak ada, dan hampir semua udara yang jenuh dengan uap air.
Sepuluh tahun berlalu dan langit-langit menghasilkan
untaian tetesan yang membeku dari CaCO₃ disebut stalaktit, sedangkan bentuk
paku dari CaCO₃ disebut stalagmite, tumbuh ke atas dari lantai gua. Dengan waktu yang cukup,
stalaktit dan stalagmite bertemu dan membentuk kolom endapan batu kapur.
Stalaktit adalah jenis formasi geologi yang menggantung dari langit-langit gua, mata
air panas atau struktur bangunan buatan manusia seperti jembatan dan tambang.
Pertambahan panjang stalaktit hanya 0.2 mm pertahun. Lambatnya laju pengendapan
ini juga dipengaruhi oleh gerakan udara dan campuran di dalam batu kapur.
Stalagmit adalah jenis fromasi batuan yang naik dari dasar atau lantai gua karena
akumulasi bahan tersimpan di lantai gua dari tetesan di langit gua.
Stalagmit pasangan dari stalaktit, yang tumbuh di lantai
gua karena hasil tetesan air dari atas langit-langit gua. Ciri-ciri stalaktit berlubang, bentuknya meruncing
ke bawah & lebih runcing dan menggantung, serta dapat di bentuk dari
pelarutan batu kapur, lava, es, mineral, lumpur, gambut atau pasir. Sedangkan stalagmit berlapis-lapis, tidak
berlubang, bentuknya meruncing keatas dan di lantai gua, dapat dibentuk dari
pelarutan batu kapur, lava, es, lumpur, gambut, dan beton.
Proses kimia yang sama dapat menghasilkan bentuk-bentuk
endapan yang berbeda. Kumpulan larutan Ca(HCO₃)₂
membentuk batu “lily” atau “koral”. Larutan membentuk batu yang lembut,
menghias pada dinding gua dengan warna yang timbul menakjubkan dari ion-ion
logam,seperti besi (coklat kemerahan) atau tembaga (hijau kebiruan).
Gambar stalaktit dan stalagmit di Carisbad Caverns New
Mexico, bentuk yang mengagumkan di dalam gua batu kapur menghasilkan perubahan yang
halus dalam peristiwa kesetimbangan ionik karbonat lebih dari jutaan tahun (Wikimedia Commons [1])
Sumber: Chemistry,The
Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg, 2000
Stalagmit biasanya tidak boleh disentuh, karena
penumpukan batuan dibentuk oleh mineral, mempercepat keluar dari larutan air ke
permukaan tua, minyak kulit dapat mengubah permukaan dimana air mineral akan
melekat sehingga mempengaruhi pertumbuhan formasi . Minyak dan kotoran dari
kontak manusia juga bisa menodai pembentukan dan perubahan warna permanen.
columnar, f. P. (2012,
05). Diambil kembali dari http://fahmizhblog.blogspot,in/2012/05/media-pembelajaran-geografi-yang-berupa.html
nonisoraya's. (2011,
november 28). STALAKMIT DAN STALAKTIT. Diambil kembali dari
http://noniaquarius.blogspot.in/2011/11/stalakmit-dan stalaktit.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar