Garam adalah senyawa yang terbentuk
dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh garam, antara lain: NaCl, CaCl2,
ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari–hari tentu kamu tidak asing
dengan garam. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan untuk
keperluan memasak. Tahukah kamu dari mana garam dapur tersebut diperoleh? Garam
dapur dapat diperoleh dari air laut. Petani garam membuatnya dengan cara
penguapan dan kristalisasi. Garam yang diperoleh kemudian diproses iodisasi
(garam kalium, KI) sehingga diperoleh garam beriodium. Garam dapur juga dapat
diperoleh dengan cara mencampur zat asam dan basa. Mengapa demikian? Asam
bereaksi dengan basa membentuk zat netral dan tidak bersifat asam maupun basa.
Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi netralisasi. Sebagai contoh asam
klorida bereaksi dengan natrium hidroksida (soda api) akan membentuk garam
dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses penguapan, maka air akan menguap
dan tersisa endapan garam dapur saja.
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Asam Basa Garam dapur Air
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain:
• Asam + basa menghasilkan garam + air
• Basa + oksida asam menghasilkan garam + air
• Asam + oksida basa menghasilkan garam + air
• Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam
• Logam + asam menghasilkan garam + H2
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Asam Basa Garam dapur Air
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain:
• Asam + basa menghasilkan garam + air
• Basa + oksida asam menghasilkan garam + air
• Asam + oksida basa menghasilkan garam + air
• Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam
• Logam + asam menghasilkan garam + H2
Beberapa garam yang dikenal:
|
Reaksi penetralan berguna bagi manusia,
antara lain produksi asam lambung (HCl) yang berlebihan dapat dinetralkan
dengan menggunakan senyawa basa Mg(OH)2. Para petani menggunakan reaksi
penetralan agar tanah yang terlalu asam dan tidak baik bagi tanaman dapat
menjadi netral dengan menambahkan senyawa basa Ca(OH)2 atau air kapur. Pasta gigi mengandung basa berfungsi untuk
menetralkan mulut kita dari asam, yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau
mulut.
Garam Dapur/Natrium klorida :
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah
senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling
memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme
multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering
digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.
Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida
(NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang
tinggi. Zat ini pada proses perlakuan penyimpanan benih recalsitran
berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya menghambat proses
metabolisme benih sehingga perkecambahan pada benih recalsitran dapat
terhambat. Dengan kemampuan tingkat osmotik yang tinggi ini maka apabila NaCl
terlarut di dalam air maka air tersebut akan mempunyai nilai atau tingkat
konsentrasi yang tinggi yang dapat mengimbibisi kandungan air (konsentrasi
rendah)/low concentrate yang terdapat di dalam tubuh benih sehingga akan diperoleh
keseimbangan kadar air pada benih tersebut. Hal ini dapat terjadi karena H2O
akan berpindah dari konsentrasi yang rendah ke tempat yang memiliki konsentrasi
yang tinggi. Hal ini merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi benih
recalsitran, karena sebagaimana kita ketahui benih recalsitran yaitu benih yang
memiliki tingkat kadar air yang tinggi dan sangat peka terhadap penurunan kadar
air yang rendah. Kadar air yang tinggi menyebabkan benih recalsitran selalu
mengalami perkecambahan dan berjamur selama masa penyimpanan atau pengiriman
ketempat tujuan. Namun dengan perlakuan konsentrasi sodium chlorida (NaCl) maka
hal ini dapat teratasi.
Sumber
: chemistry-idr.blogspot.co.id/2015/03/garam-dapurnatrium-klorida.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar