A. PENGERTIAN IKATAN LOGAM
Ikatan kimia antar atom-atom penyusun
logam bukanlah ikatan ion ataupun ikatan kovalen. Tedapat suatu jenis
ikatan yang dapat mengikat atom-atom logam, yakni ikatan logam. Terdapat beberapa teori yang menerangkan ikatan pada logam. Teori untuk ikatan logam harus dapat menjelaskan sifat-sifat logam yang ada. Salah satu teori yang dapat menjelaskan ikatan logam
adalah teori lautan elektron yang ditemukan oleh Drude dan Lorentz.
Menurut teori ini, kristal logam tersusun atas kation-kation logam yang
terpateri di tempat (tidak bergerak) dikelilingi oleh lautan elektron
valensi yang bergerak bebas dalam kisi kristal. Ikatan logam
terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik antara muatan positif dari
inti atom logam dan muatan negatif dari elektron valensi yang bebas
bergerak dalam kisi kristal.
Karena
elektron-elektron valensi logam bergerak bebas dan mengisi ruang-ruang
di antara kisi-kisi kation logam yang bermuatan positif. Oleh karena
bergerak bebas, elektron-elektron valensi dapat berpindah jika
dipengaruhi oleh medan listrik atau panas.
Kekuatan ikatan logam
ditentukan oleh besarnya gaya tarik-menarik antara ion-ion positif dan
elektron-elektron bebas. Semakin besar jumlah muatan positif ion logam
yang berarti semakin banyak jumlah ikatan bebasnya, maka semakin besar
kekuatan logam.
B. PROSES PEMBENTUKAN IKATAN LOGAM
Pada ikatan logam
terjadi proses saling meminjamkan elektron, hanya saja jumlah atom yang
bersama-sama saling meminjamkan elektron valensinya (elektron yang
berada pada kulit terluar) ini tidak hanya antara dua melainkan beberapa
atom tetapi dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap atom menyerahkan
elektron valensi untuk digunakan bersama, dengan demikian akan ada
ikatan tarik menarik antara atom-atom yang saling berdekatan.
Jarak antar atom ini akan tetap sama,
maksudnya seandainya ada atom yang bergerak menjauh maka gaya tarik
menarik akan menariknya kembali ke posisi semula dan bila bergerak
terlalu mendekat maka akan timbul gaya tolak menolak karena inti-inti
atom berjarak terlalu dekat padahal muatan listriknya sama sehingga
kedudukan atom relatif terhadap atom lain akan tetap.
Pada ikatan logam, inti-inti
atom berjarak tertentu dan terletak beraturan sedangkan elektron yang
saling dipinjamkan seolah-olah membentuk kabut elektron. Dalam logam,
orbital atom terluar yang terisi elektron menyatu menjadi suatu sistem
terdelokalisasi yang merupakan dasar pembentukan ikatan logam.
Delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tidak tetap
posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom
ke atom lain.
Atom logam dapat berikatan sambung
menyambung ke segala arah sehingga menjadi molekul yang besar sekali.
Satu atom akan berikatan dengan beberapa atom lain disekitarnya.
Akibatnya atom tersebut terikat kuat dan menjadi logam berwujud padat
(kecuali Hg) dan umumnya keras.
Sumber : http://kimiadasar.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar