Kamis, 03 Maret 2016

ZAT ADITIF DALAM KEJU



Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut renne (dilansir dari wikipedia Indonesia).

Saat ini banyak produsen makanan yang memproduksi keju secara masal.
Ada beberapa zat aditif yang terkandung dalam keju yang sering kita konsumsi. Maka dari itu, selaku konsumen kita harus berwaspada terhadap bahan aditif yang ada di dalam keju. Berikut adalah bahan aditif yang ada di dalam keju kemasan seperti dilansir dari abcnews.

Selulosa
Selulosa sebenarnya berasal secara alami dari tanaman. Zat ini ditambahkan ke dalam adonan keju agar ketika dikemas, keju tidak saling menempel dengan mudah. Namun terkadang di dalam bubuk selulosa ditambah pemutih klorin dan zat asam.

Pewarna kuning
Pewarna kuning ditambahkan ke dalam adonan keju agar keju mempunyai warna yang menarik. Namun bahan pewarna kimia ini juga dapat membahayakan, oleh karena itu salah satu perusahaan keju ternama mulai menghapus penggunaan pewarna makanan ini sejak bulan Oktober tahun 2013.

Karagenan
Karagenan ini mempunyai fungsi untuk merangsang produksi bakteri di dalam keju agar berlangsung dengan lebih cepat. Namun zat ini mampu memperburuk gejala alergi, peradangan, dan masalah pencernaan lainnya.

Inulin
zat ini mampu menyebabkan masalah pencernaan seperti gas, kembung, dan diare yang parah.

Bahan kimia di dalam keju mampu merusak kebaikan dan manfaat alami keju bagi kesehatan. oleh karena itu berhati-hatilah dengan bahan kimia ini.


Sumber :

Kusumaningrum, F. D. (2014, Februari 13). 4 bahan aditif di dalam keju yang harus diwaspadai. Dipetik Maret 2, 2016, dari merdeka.com: http://www.merdeka.com/sehat/4-bahan-aditif-di-dalam-keju-yang-harus-diwaspadai.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar