Sabtu, 27 Februari 2016

Air Laut : Bahan Bakar Alternatif



Tahukah teman-teman ternyata air laut itu dapat kita jadikan sebagai bahan bakar alternatif lho. Tentunya hal ini bukan sekedar gurauan atau candaan saja. John Kanzius, 63 tahun, telah berhasil menciptakan alternatif bahan bakar dari air laui ini. Secara kebetulan, teknisi broadcast ini menemukan sesuatu yang mengejutkan. Pada kondisi yang tepat, air laut dapat menyala dengan temperatur yang luar biasa. Dengan sedikit modifikasi, tidak menutup kemungkinan di masa depan air laut ini dapat dijadikan sebagai alternatif bahan bakar untuk kendaraan bermotor.
          Perjalanan Kenzius menjadi inspirasi yang mengejutkan bermula ketika dia di diagnosa menderita leukimia pada tahun 2003. Dihadapkan dengan treatment kemotrapi yang melelahkan, dia memilih mencoba untuk menemukan alternatif yang lebih baik dalam menghancurkan sel-sel kanker. Kemudian dia muncul dengan alat Radio Frequency Generator (RFG), sebuah mesin yang menghasilakan gelombang radio dan memancarkannya ke suatu area tertentu. Kanzius menggunakan RFG  untuk memanaskan partikel metal kecil yang dimasukkan ke dalam tumor, menghancurkan sel tumor tanpa merusak sel yang normal.
          Tetapi sebenarnya apa kaitannya antara kanker yang di derita Kenzius dengan air laut sebagai bahan bakar alternatif?
          Selama percobaannya dengan RFG, dia menemukan bahwa RFG dapat menyebabkan air yang berada di sekitar test tube mengmbun. Juka RFG dapat menyebabkan air mengembun, seharusnya ini dapat juga untuk memisahkan garam dari air laut. Mungkin, ini dapat digunakan untuk mendesalinitasi air laut.
          Beberapa negara mengalami kekeringan dan sebagian besar rakyatnya menderita kehausan, padahal 70% bumi adalah samudra yang notabenenya adalah air. Suatu metode yang efektif untuk menghilangkan garam dari air laut dapat menyelamatkan tak terhitung nyawa. Maka tidaklah heran jika Kenzius mencoba alat RFG-nya itu untuk tujuan desalinitasi air laut.
          Pada test pertamanya, dia melihat efek samping yang mengejutkan. Ketika di arahkan RFG-nya pada tabung yang berisi air laut, air itupun seperti mendidih. Kenzius kemudian melakukan test kembali. Saat itu dia menggunakan kertas tisu yang terbakar dan menyentuhkannya ke dalam air laut yang sedang ditembak oleh RFG. Dia sangat terkejut, air laut dalam tabung terbakar dan tetap menyala sementara  RFG dinyalakan.
          Awalnya berita tentang eksperimen ini dianggap hanyalah suatu kebohongan belaka, tapi setelah para ahli kimia dan Penn State University melakukan percobaan ini, ternyata hal ini memang benar adanya. RFG dapat membakar air laut. Nyala api dapat mencapai 3000 drajat Fahrenheit da terbakar selama RFG-nya dinyalakan.
          Lalu bagaimanakah air laut dapat terbakar? Dan kenapa jika puntung rokok dilempar kedalam air tidak menyebabkan bumi meledak?
          Itu semua berhubungan dengan hidrogen. Dalam keadaaan normal, air laut mempunyai komposisi Natrium Klorida (garam) dan Hidrogen, oksigen (air) yang stabil. Gelombang radio dari RFG milik Kenzius mengacaukan kestabilan ini, sehingga memutuskan ikatan kimia yang terdapat dalam air laut. Hal ini melepaskan molekul hidrogen yang mudah menguap, dan panas yang keluar dari RFG memicu dan membakarnya dengan cepat.
          Nah, dari pemaparan di atas tentunya kita dapat sedikit tau, ternyata air laut dapat dijadikan bahan bakar alternatif dengan sedikit modifikasi, sehingga tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti air laut dapat menjadi bahan bakar alternatif untuk kendaraan bermotor.
Sumber :
Kusnanto, W. d. (2013). Kimia. Solo: Putra Keraton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar