Sabtu, 20 Februari 2016

Apa sih bahan kimia itu?

Bahan kimia, dalam bahasa Inggris yaitu chemicals, sebetulnya ada di mana-mana. Bukan berarti banyak bahan "tambahan" seperti di makanan atau obat-obatan. Sebenarnya, segala sesuatu yang di sekitar kita termasuk juga terdapat banyak bahan kimia, baik yang masuk ke dalam tubuh kita maupun peralatan yang kita gunakan sehari-hari. Termasuk segala yang kita anggap alamiah, dari mulai sayur dan buah-buahan, bahan tambang, segala jenis makanan yang kita makan, minuman yang kita minum, udara yang kita hirup, bumbu masakan tradisional, dan segala hal yang terbentuk dari proses perubahan materi ya adalah kimia.
Segala sesuatu adalah bahan kimia? Ketika kita sedang memasak telor mata sapi. Nyalakan kompor yang berbahan bakar elpiji atau LPG, liquefied petroleum gas, propana (C3H8) dan butana (C4H10) cair. Siapin wajan anti lengket, yang terbuat dari teflon atau politetrafloroetilena (PTEF, C2F4)n. Tuang minyak goreng, mengandung omega-9, asam oleat dan isomernya asam elaidat (C18H34O2). Telur yang dipecahkan juga termasuk bahan utama cangkangnya adalah CaCO3 atau kalsium karbonat. Garam yang kamu pakai? Na+Cl-, sodium klorida. penyedap rasa atau vetsin, monosodium glutamat (MSG) atau Na+C58NO4-.
getty-rf-photo-of-man-cooking-egg-teflon-skillet
propana dkk
msg dkk
Segala hal disekitar kita adalah bahan kimia, bahkan ternyata hal yang kita lakukan sehari-hari seperti masak telor mata sapi saja melibatkan banyak bahan kimia. apakah itu termasuk bahaya? tidak jawabanya, jangan dipikir segala hal yang terkait dengan bahan kimia itu tidak baik buat tubuh dan berbahaya buat kita. Sebaliknya, jangan berpikir bahwa segala yang selama ini dianggap bahan alami itu bagus buat tubuh dan tidak berbahaya buat kita.
Konsep berpikir bahwa bahan kimia itu bahaya sedangkan bahan yang dianggap bahan alami itu lebih sehat adalah kekeliruan yang besar! Kenapa? Karena sebetulnya segala hal di sekitar kita yang kita anggap alami adalah bahan kimia. Sebaliknya, bahan yang kita anggap sebagai bahan kimia ya sebetulnya semua bersumber dari alam juga. Jadi, bahan kimia itu ya sebetulnya dari bahan alami, dan bahan yang kita anggep alami itu bahan kimia juga.
Jadi, sebetulnya bukan masalah bahan kimia vs bahan alami. Tapi, justru bagaimana kita melihat sebuah komposisi materi itu bisa bermanfaat atau berbahaya bagi kita sebagai manusia. Misalnya, propana dan butana yang ada di dalem LPG buat masak tadi itu, bahan kimia yang sekaligus bahan alami juga, itu adalah senyawa alkana yang cocok banget jadi bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan manaskan air buat mandi. Contoh lain adalah PTEF atau teflon, senyawa sifatnya unik. Dia berbentuk padat tapi tidak bisa basah, juga tidak reaktif dan tahan panas. jadi teflon cocok digunakan sebagai wajan.

Bahan kimia itu nggak berbahaya 
Bahan kimia itu juga bisa berbahaya kalau kita tidak mengerti cara menggunakannya.
Misalnya, propana di LPG itu kan gas yang mudah terbakar. Kalau sampe sambungan gas ke kompornya ada yang bocor, gas itu bisa keluar ke udara sekitar dengan cepat. Propana sangat mudah terbakar, kalau ada percikan api sedikit saja dari korek atau stop kontak listrik bisa mengakibatkan kebakaran.
Contoh lain dari kegiatan masak kita di atas adalah si teflon. Teflon ini cukup tahan panas dan tidak menghasilkan zat yang berbahaya bagi tubuh manusia sampai suhu 260oC. Minyak goreng yang kita pakai juga akan menyerap panas dari api kompor dan menguap (keluar asap) di bawah suhu 250oC. Secara teori, teflon ini aman buat dipakai. Akan tetapi, kalau wajan teflon itu dipanasin tanpa minyak goreng, dia akan mulai terurai di suhu antara 260oC ke atas. Hasil uraian ini bisa nempel di wajan kita dan masuk ke makanan kita waktu wajan itu dipakai lagi buat masak. Contoh LPG dan teflon di atas memberikan kesimpulan yang jelas:

Bahaya bahan kimia terletak pada pemahaman kita tentang bagaimana cara menggunakannya.

Kalau kita tahu sifat-sifat bahan kimia tersebut, batasan penggunaannya, dan berhati-hati dalam batasan tersebut, bahan kimia bisa dikatakan sangat aman.


Kafein
Kafein
Senyawa kafein itu senyawa aktif yang terdapat di dalam biji kopi dan daun teh. Rumus kimianya, C8H10N4O2. Mungkin sebagian dari kalian suka minum teh atau kopi. Kafein ini adalah senyawa yang membuat kita bangun dan fokus abis minum kopi. Kafein ini juga terdapat di dalam banyak minuman bersoda, tapi dengan jumlah yang lebih kecil.
Sebetulnya kafein itu BISA berbahaya apabila dikonsumsi?  "bisa". Untuk tubuh manusia, konsumsi kafein lebih dari 400 miligram dalam waktu singkat dapat menimbulkan efek, seperti gelisah, insomnia, aliran darah berlebih ke daerah muka, gangguan sistem pencernaan, detak jantung tidak stabil dan banyak lainnya. Konsumsi di atas 10 gram bahkan bisa menyebabkan kematian. Apa banyak orang meninggal gara-gara kafein? Tentu tidak. Ternyata, 400 miligram itu, walaupun terdengar sedikit (seperduapuluh sendok teh), hitungannya banyak buat kafein.
w-Giant-Coffee-Cup75917
Untuk gambaran, di dalam gelas Grande atau Venti kopi di Starbucks, terdapat rata-rata 200 miligram kafein. Artinya, gejala gangguan karena kafein bisa muncul kalau minum dua gelas besar Starbucks dalam waktu singkat. Untuk menyebabkan kematian, seseorang perlu minum sekitar 50 gelas besar kopi dengan cepat. Banyak banget kan, ga mungkin juga orang akan minum sebanyak itu secara ngga sengaja. Kafein secara umum tergolong aman karena butuh dosis yang cukup tinggi untuk menimbulkan kerugian signifikan pada kesehatan tubuh manusia.

Ricinus_communis_008
Salah satu contoh senyawa yang langsung berasal dari alam dan sangat berbahaya adalah Ricin. Ricin adalah protein tipe lectin yang terdapat di biji tanaman jarak. Senyawa alami ini mungkin nampak seperti biji-bijian yang berasal dari alam dan cukup aman dikonsumsi. Padahal sebetulnya ricin ini sangat berbahaya bagi manusia. Apabila dihirup, bisa membunuh manusia dengan dosis 1.78 miligram saja. Dosis segitu itu kecil banget, cuma seberat tablet obat sakit kepala...dibagi dua ratus! Kalo dibayangkan mungkin sekitar beberapa butir kristal garam dapur sudah cukup untuk membunuh manusia. Padahal bentuknya kayak biji kacang-kacangan yang enak buat dipake ngemil begitu
Nah, dari contoh ini kita sekarang udah bisa mendapatkan kesimpulan yang lebih presisi, bahwa...

Bahaya bahan kimia yang kita konsumsi itu ada di dosisnya

Dosis ini bukan cuma dalam jumlah, tetapi lamanya waktu kita mengkonsumsi jumlah tersebut. Tubuh manusia punya mekanisme yang berbeda-beda untuk mencerna senyawa-senyawa yang kita konsumsi. Jadi, toleransi kita buat senyawa yang berbeda juga berbeda. Kalau makanan atau minuman itu mengandung senyawa tertentu (pewarna, pengawet, tambahan perisa), tidak berarti berbahaya. Kita harus tau juga dosis di mana senyawa tersebut mulai bisa berdampak buruk buat kesehatan kita. Pastinya kalau ada makanan atau minuman yang mengandung berlebihan senyawa tertentu, itu berbahaya. Senyawa yang dalam dosis normal tidak berbahaya seperti gula dan garam, kalau berlebihan bisa bikin kita diabetes dan darah tinggi juga.

Tetapi kalau bahan kimianya buatan manusia?

Kekeliruan masyarakat terhadap bahan kimia. "konsumsilah produk-produk alami, pasti lebih baik, lebih sehat" dan lain sebagainya. Ini adalah kesalahan yang sangat umum dan belakangan suka dimanfaatkan orang buat jualan produk-produk yang katanya "alami". Memangnya apa sih yang bikin hasil alami lebih baik dari buatan?
Mungkin kita pernah mendengar yang namanya formalin (CH2O). Senyawa ini banyak digunakan untuk mengawetkan makhluk hidup dan juga sebagai disinfektan untuk membunuh jamur dan bakteri. Terdengar bahaya buat tubuh kita, dosis pembunuhnya sekitar 10 gram untuk orang dewasa.
pear
Apakah kita tahu kalau buah pir itu mengandung formalin? Kadar formalin dalam buah pir itu sekitar 0.06 gram/kg buah. Kalau kita hitung-hitung, kita bisa mati keracunan formalin kalau kita makan 166 kilo buah pir. 166 kilo, olehkarena itu buah pir aman dikonsumsi dalam skala normal kita sehari-hari.


aspartame
Aspartame
Senyawa lain yang mungkin pernah lo denger adalah aspartam (C14H18N2O5). Aspartam ini pemanis buatan yang 200x lebih manis daripada gula biasa, jadi dia dipakai sebagai pemanis rendah kalori (1 gramnya cuma 4 kkal, setara sama 200 gram gula pasir yang menghasilkan 800 kkal). Minuman bersoda yang masuk golongan "diet" seperti Diet Coke menggunakan aspartam sebagai pemanisnya. kita mungkin sering juga mendengar bahwa aspartam ini berbahaya dan kita harus hindari makanan dan minuman yang menggunakan aspartam, padahal itu sangat keliru.
Satu kaleng Diet Coke mengandung kurang lebih 180 miligram aspartam. Anjuran harian yang aman untuk aspartam oleh Badan Keamanan Makanan Eropa (EFSA) itu adalah 40 miligram per kilogram berat badan, jadi kalo berat badan kita 70 kilo maka kita bisa minum 16 kaleng diet coke sehari tanpa ada masalah kesehatan dari aspartam. Bahkan untuk disebut beracun, kadarnya adalah 4000 miligram per kilogram berat badan - 1600 kaleng Diet Coke sehari. Jadi aspartam yang kalian minum di minuman bersoda itu aman untuk kita minum.
Aspartam dalam tubuh sendiri akan dipecah menjadi tiga: fenilalanin, asam aspartat dan metanol. , metanol ini juga sering disorot oleh orang yang anti sama aspartam karena dapat menyebabkan kebutaan. Sekali lagi, dosis berperan penting di sini. Metanol yang "beracun" ini ternyata lebih banyak terdapat di dalam sebuah pisang daripada sekaleng Diet Coke. Tapi, kedua dosisnya tidak cukup tinggi untuk membuat masalah buat kesehatan kita baik jangka pendek maupun panjang.
Di sini ada kesimpulan penting lagi, yaitu...

Kealamian suatu makanan atau minuman tidak menjamin bahwa semua yang terdapat di makanan atau minuman itu bagus dan aman buat kita.

Ada banyak loh species jamur yang tidak bisa kita makan karena mengandung toxin. Sebaliknya, banyak minuman yang mengandung bahan buatan tapi justru aman kita minum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar