Jumat, 25 Maret 2016

Bahan Alternatif untuk Membuat Kertas



Siapa yang tidak butuh kertas? Semua orang pasti membutuhkan kertas tapi apa itu kertas? Kertas adalah barang yang berwujud lembaran- lembaran tipis dan dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp yang telah mengalami pengerjaan pengerigan, ditambah beberapa bahan tambahan yang saling menempel dan saling menjalin,, serat yang digunakan biasanya  bberupa serat alam yang mengandung selulosa dan hemiselulosa. Sedangkan pulp adalah hail pemiahan serat dari bahan baku berserat (Kayu maupun nonkayu)  melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Pulp terdiri dari serat- serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas.
            Seperti yang telah kita ketahui bahwa kertas diibuat dari kayu sebagai bahan bakunya, jika kayu digunakan terus menerus bisa menyebabkan jumlah kayu di bumi semakin menipis. Sebagai antisipasi agar jumlah kayu tetap stabil adalah dengan menggunakan bahan- bahan sebagai bahan baku untuk membuat kertas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwwUxrtJlaFdyGbNQZnliRJl-HogPclzyeQMLJWP5DswRdNkkBuoLwCwG-svu-vEEk2YVt8AdgnMMT-O4xaa-8TwDTgoc2BtspTBnsTzZegrCNSml1J65QJGFxvPu99L5CLI_BoMfRTDI/s1600/eceng+gondok.jpg
CARA MEMBUAT KERTAS DARI ECENG GONDOK DAN DAUN NANAS
            Eceng gondok adalah salah atu jenis tumbuhan air mengapung. Perkembangbiakan eceng gondok sangat tinggi dan sangat cepat sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceg gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air kebadan air lainnya. Perkembangan tumbuhan air eceng gondok di perairan sangat pesat. Sekilas tanaman eceng gondok tidak berguna.
            Bagi masyarakat di sekitar pinggiran sungai, enceng gondok adalah tanaman parasit yang hanya mengotori sungai dan dapat menyebabkan sungai menjadi tersumbat atau meluap karena enceng gondok terlalu banyak. Bagi masyarakat yang tinggal di pinggiran danau, eceng gondok hanya dianggap sebagai tanaman pengganggu yang menghalangi transportasi di danau tersebut dan menyebabkan danau menjadi kotor. Kenyataan tersebut menyebabkan eceng gondok dianggap sebagai tanaman penggangu, tetapi bila kita jeli mencari peluang, tanaman eceng gondok akan sangat bermanfaat dan dapat memberikan peluang usaha sebagai bahan dasar Kertas.
Begitu juga daun nanas yang merupakan salah satu alternatif tanaman penghasil serat yang selama ini hanya dimanfaatkan buahnya saja sebagai sumber bahan pangan, sedangkan daun nanas sendiri tidak dimanfaatkan sehingga menjadi limbah yang sebenarnya berpotensi. Di Indonesia tanaman nanas sudah banyak dibudidayakan, terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Tanaman nanas akan dibongkar setelah dua atau tiga kali panen untuk diganti dengan tanaman baru, oleh karena itu limbah daun nanas terus berkesinambungan sehingga cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuat kertas yang dapat memberikan nilai tambah.

Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah Daun nanas, Eceng gondok, air bersih, soda api (NaOH) dan Ca(ClO)2.
Alat-alat utama yang digunakan terdiri dari Drum kapasitas 20 Liter, Ember plastic, Blender, Gunting, Neraca digital, Mistar, Mikrometer Skrup, Tearing Strength Test, Tensile Strength Test. 
Cara Kerja
Pada percobaan awal dilakukan pembuatan pulp daun nanas dan pulp eceng gondok, drum dengan kapasitas 20 liter diisi air sebanyak 15 liter, ke dalamnya dilarutkan 225 gram NaOH (soda api). Kemudian 1,5 kg tangkai eceng gondok kering dan daun nanas kering dimasukkan ke dalam drum yang sudah berisi larutan soda api. Proses pulping/pemasakan dilakukan pada suhu air mendidih selama 1,5 jam, setelah 1,5 jam akan didapat eceng gondok atau daun nanas dalam bentuk bubur yang menyatu dengan air. Lalu dicuci dan dilakukan proses Bleching. pembuatan pulp daun nanas dan eceng gondok ini dilakukan secara terpisah, dan bubur kertas dikeringkan dengan panas matahari.
Setelah pulp daun nanas dan eceng gondok kering, maka dilakukan pencampuran, dengan komposisi perbandingan persen berat pulp daun nanas dan pulp eceng gondok (100:0)%, (80:20)% (60:40)% (40:60)% (20:80)% (0:100)%. Pulp eceng gondok dan daun nanas yang telah dicampurkan direndam dengan air selama 24 jam, lalu diblender dan dicetak dengan ukuran cetakan 30x15 cm. dan dikeringkan dengan matahari selama 1 jam.

2.      Batang Pisang Sebagai Bahan Dasar Kertas Daur Ulang
Batang pisang juga dapat di olah menjadi kertas, yaitu setelah mengalami proses pengeringan dan pengolahan lebih lanjut. Proses pembuatan kertas dari bahan batang pisang pertama – tama yang harus dilakukan adalah, batang pisang tadi dipotong kecil- kecil dengan ukuran berkisar 25 cm, lalu di jemur di bawah terik matahari hingga kering. Setelah batang pisang tadi kering proses berikutnya adalah dengan cara direbus sampai menjadi lunak, namun pada saat proses perebusan sebaiknya di tambah dengan formalin atau kostik soda maksudnya adalah di samping untuk mempercepat proses pelunaan juga untuk menghilangkan getah-getah yang masih menempel pada batang pisang tadi, pada proses berikutnya batang pisang yang sudah lunak tadi disaring dan dibersihkan dari zat-zat kimia tadi baru kemudian di buat bubur ( pulp) dengan cara di blender. Baru kemudian dicetak menjadi lembaran – lembaran kertas.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbBJm579l8a6-eu3mlr49DGBsduZW9qO1-JIRxuD6ejZarXXC3FKWUfdjrysK-O1vhvePjHjShtIdiToaWW248aJhuAuZQp6tjYuNNcb6987uLPVHE66XeSkTA03_WlHbs9yANF14KMVY/s1600/singkong.jpg

CARA MEMBUAT KERTAS DARI KULIT SINGKONG
            Kulit singkong yang suudah dicuci kemudian diblender bersama lem. Lem ini fungsinya adalah sebagai perekat. Setelah kulit singkong itu halus, bubur kulit singkong itu lalu dicetak diatas kain yang telah dilengkapi screen dan rakel. Bubur yang sudah dicetak dikain lalu dikeringkan dengan sinar matahari. Setelah kering, barulah dicabut dari kain dan kertas kulit singkongpun sudah dapat digunakan. Jika cuaca cerah, pengolahan kertas menggunakan kulit singkong tersebut biasanya hanya membuutuhkan waktu satu hingga dua jam saja. Cara yang sama juga dilakukan untuk bahan baku limbah kertas. Kertas dari kulit singkong ini bisa dikatakan sangat ramah lingkungan. Karena bahan baku utamanya adalah limbah. Untuk mewarnai kertaspun, bisa menggunakan bahan alami. Seperti Kunyit untuk warna kuning dan pandan untuk warna hijau. Kertas dari singkong ini disebut kertas b-Kraft dan Fluting.
Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar