Minggu, 13 Maret 2016

Benarkah Singkong dapat Membunuh Sel Kanker?

 



Akhir-akhir ini banyak masyarakat yang telah membaca informasi mengenai khasiat singkong yang “katanya” dapat menyembuhkan sel kanker. Informasi tersebut berawal dari kisah seorang dokter asal Srilanka bernama Cynthia Jayasuriya yang berhasil sembuh dari kanker. Yangmana cerita tersebut dikutip dari infolanka.com yang berisi:
OBAT AJAIB UNTUK KANKER
by Dr. Cynthia Jayasuriya
Ini pengalaman saya sendiri, sembuh dari kanker dengan singkong. Semoga pengalaman ini bermanfaat untuk banyak orang.
Saya mengidap kanker kandung kemih stadium 2, setelah tujuh tahun mengidap kanker di urethra.
Ginjal, urethra, dan sebagian dari kandung kemih sudah diangkat. Setelah itu Saya menjalani radiasi di bagian perut.Saya merasa sehat selama tujuh tahun. Saya menjalani pemeriksaan rutin setiap tahun. Pada tahun ke tujuh itu, ada darah dalam urine
Saya yang ternyata disebabkan oleh berkembangnya lagi sel kanker di kandung kemih. Kanker baru itupun diangkat lagi. Tapi bagaimana kalau kanker itu berkembang lagi ..?
Dari internet saya menemukan informasi tentang penggunaan biji aprikot untuk pengobatan Kanker di Australia dan Amerika tanpa kemoterapi. Seorang dokter dari Inggris yang bertugas di sebuah tempat terpencil di Afghanishtan menemukan kandungan vitamin B17 dalam biji aprikot.
Di Afghanishtan, kekayaan seseorang diukur dari jumlah pohon aprikot yang dimilikinya. Mereka tidak hanya makan buah aprikot, tetapi juga bijinya. Biji aprikot memiliki bentuk almond dan rasanya pahit. Orang-orang dari wilayah ini tidak ada yang menderita kanker.
Setelah diteliti, biji aprikot mengandung vitamin B17.
Pada saat sedang dirawat karena kanker, saya ingin tahu jenis makanan rutin kami yang mengandung vitamin B17. Ternyata vitamin B17 ada dalam singkong.
Jadi saya makan singkong 10 gram tiga kali sehari.
Setelah dikonsumsi selama 1 bulan, Saya melakukan pemeriksaan kandung kemih yang dilakukan oleh doker yang menangani kanker Saya. Beliau terkejut karena kandung kemih Saya benar-benar bersih dan normal.
Selama makan singkong, Saya merasa sangat fit dan orang lainpun melihat Saya sangat sehat. Setelah itu setiap tiga bulan Saya periksa dan hasilnya tetap bersih. Sejak itu Saya hanya makan singkong dan tidak menjalani pengobatan lainnya.
Secara sederhana, cara kerja singkong sbb : 
Nama ilmiah vitamin B17 adalah Amygdaline. Sel kanker adalah sel yang belum matang dan memiliki enzym yang berbeda dengan enzym normal. Ketika vitamin B17 digabungkan dengan enzyme sel normal, B17 akan terurai menjadi 3 jenis gula.
Tetapi ketika tergabung dengan enzyme sel kanker, B17 terurai menjadi 1 gula, 1 benzaldehida dan 1 asam hidrosianik. Asam hidrosianik inilah yang membunuh sel kaker secara lokal.
Biji aprikot dan singkong sama-sama mengandung vitamin B17.
Setelah saya menulis artikel sebelumnya pada tahun 2010, Saya menerima beberapa informasi dari pasien kanker yang juga mengkonsumsi singkong.
Mr. Pereira, Pria berusia 70 tahun, terdiagnosis mengidap kanker prostat. Istrinya yang seorang pensiunan di rumah sakit kebetulan membaca artikel Saya.
Mereka tidak punya dana untuk biaya pengobatan kanker dan suntikan yang diberikan membuat Mr. Pereira sangat lemah.
Istrinya memberikan singkong kepada Mr. Pereira.
Setelah mengkonsumsi singkong selama seminggu, kondisinya mulai membaik. Dan setelah sebulan makan singkong setiap pagi, Dia menjalani pemeriksaan.
Sejak terdiagnosis kanker, hasil test PSA nya 280 – 290. Tetapi setelah sebulan PSA nya menjadi 5.89! Mereka mengunjungi Saya untuk memperlihatkan hasil test sebelum dan sesudah mengkonsumsi singkong. Mr. Pereira sudah tidak merasakan lagi gejala kanker.
Ada seorang pria lain yang mengidap kanker hati dan sudah menjalani operasi. Tapi dari hasil MRI scan berikutnya, ternyata masih ada sel kanker yang belum terangkat.
Dia mulai makan singkong setelah operasi. Sebulan setelah makan singkong, dokter mengatakan tidak perlu dilakukan operasi lagi karena dari MRI scan, sel kanker itu tidak membesar.
Jadi kenapa tidak mencoba singkong ..?
Singkong murah, mudah didapat, mudah memasaknya dan sangat lezat.
Caranya sangat mudah :
1. Pilih singkong yang segar, yang tidak ada noda biru.
2. Rebus dan jangan tutup panci selama memasak. Ini akan membantu menguapkan kelebihan asam hidrosianik.
3. Jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung jahe/ginger, seperti biskuit jahe, ginger beer, ginger ale sedikitnya 8 jam setelah mengkonsumi singkong.
Semoga bermanfaat..!


Tapi, apakah kita akan percaya begitu saja dengan informasi tersebut??
Lalu apakah benar, konsumsi singkong bisa mengobati kanker? 
Kita arus bisa mencari informasi lebih yang harus dapat agar kita tidak mudah tertipu oleh informasi yang beredar karena keinginan yang besar untuk cepat sembuh dari penyakit kanker yang diderita, sebelum semuanya berdampak buruk bagi kita.
Menurut informasi yang didapat, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa zat bernama amygdalin bisa menyembuhkan kanker. Kalaupun ada penelitian mengenai amygdalin dan kanker..itu baru berupa tahap awal belum sampai pada titik kesimpulan..

Amygdalin adalah suatu senyawa toksin glikosida yang jika digabung dengan enzim pencernaan menghasilkan hidrogen sianida. yang bahkan bisa menjadi racun yang mematikan
Buah lain yang mengandung antara lain apel, aprikotpeachplumalmond, danquince.
Menurut Profesor di bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Zullies Ikawati belum ada scientific research atau riset ilmiah yang mengklaim dan membuktikan singkong bisa mengobati kanker.
Prof. Zullies mengungkapkan sebenarnya sejak tahun 70-an singkong sudah dipromosikan sebagai antikanker namun sayang tidak didukung oleh bukti yang kuat.
Beberapa penelitian mencoba menguak manfaat Vitamin B17 yang juga disebut juga dengan amygdalin maupun laetrile dalam singkong tapi tidak membuktikan manfaat.
"Pernah ada animal studi pada percobaan pertama menyatkan amygdalin bisa memperlambat kanker, namun ketika diulang lagi hasilnya tidak sama. Ini tidak terbukti bisa mengobati kanker," menurut Prof Zullies
Lalu, berdasarkan National Cancer Institute hanya ada dua publikasi penelitian tentang keterkaitan singkong dan kanker. Penelitian pertama di tahun 70-an yang melibatkan enam pasien kanker yang hasilnya tidak bisa mengobati kanker dengan satu pasien yang mengalami keracunan karena kandungan sianida dalam singkong.
Kemudian,  penelitian  kedua di tahun 1982 melibatkan 175 pasien, ternyata hanya satu yang memberikan respon bahwa kandungan amygdalin bisa mengecilkan kanker.
Hingga sekarang, belum ada penelitian lagi yang membuktikan keterkaitan singkong bisa mengobati kanker.
Prof Zullies mengatakan bahwa: "Berdasarkan sistematic review belum ada benefit b17 mengobati kanker karena belum didukung penelitian yang kuat,".
Perlu diketahui, pengalaman pribadi tidak cukup untuk membuktikan karakter suatu herba memiliki khasiat. Karena zat aktif dari herba itu banyak sekali.. belum tentu kesembuhan itu berasal dari zat yang dimaksud.
Ditambah reaksi setiap herba belum tentu sama untuk setiap orang. Untuk itu perlu dipelajari lebih lanjut mekanisme reaksi dari amygdalin di dalam tubuh.
Dalam tulisan diatas juga tidak dijelaskan apakah amygdalin bisa menyembuhkan kanker spesifik atau umum.
Bagaimana amygdalin tau ketika dikonsumsi harus mencapai bagian tubuh yang mana dan harus diterapi dengan cara apa agar amygdalin tepat sampai pada target yang dimaksud.
Penelitian yang panjang, Bisa sampai   belasan atau bahkan puluhan tahun untuk mengetahui apakah suatu herba bermanfaat atau tidak. Bagian  mana yang sangat bermanfaat. Memiliki efek samping atau tidak dan harus disajikan dalam bentuk apa agar optimal (di injeksi kah ? lewat mulut kah ? atau teknik lain).
Yang intinya kita jangan mudah terpengaruh dengan informasi yang kita dapat. Salah terapi bisa sangat berbahaya karena menyangkut nyawa.
Semoga bermanfaat, keep healthy ^^,

Sumber:
Alchemist. ( 2015, Agustus 23). HOAX Singkong Si Obat Ajaib Untuk Kanker. Dipetik Maret 12, 2016, dari Korek Si Herbalis: http://cinderainfo.blogspot.co.id/2015/08/hoax-singkong-si-obat-ajaib-kanker.html
Desideria, B. (2015, Juli 29). Singkong Belum Terbukti Sembuhkan Kanker. Dipetik Maret 12, 2016, dari Liputan 6: http://health.liputan6.com/read/2281848/singkong-belum-terbukti-sembuhkan-kanker?p=1
Xna. (2015, Pebruari 12). Ini Dia Rahasia Singkong Jadi Obat Ajaib Kanker. Dipetik Maret 12, 2016, dari Tribun Jogja: http://jogja.tribunnews.com/2015/02/12/ini-dia-rahasia-singkong-jadi-obat-ajaib-kanker.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar