Sabtu, 26 Maret 2016

Senyawa Kimia dalam Bahan Pagan

Dari bahan hidrokarbon yang bisa
dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah
kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromat,
yaitu para-xylene. Rumus kimianya tau kan ? Bentuknya senyawa benzen (C6H6), tetapi ada dua gugus metil pada atom C1 dan C3 dari molekul benzen tersebut.
Senyawa hidrokarbon juga mulai digunakan
untuk mengganti bahan alam seperti kapas,
sutra, dan wall. Bahan pakaian sintetis
harganya lebih murah dan dapat diproduksi
secara besar-besaran dalam waktu singkat.
Produk ini termasuk polimer yang dibuat dari
berbagai senyawa hidrokarbon molekul kecil
yang disebut monomer.
Proses pembuatan polyester
Proses pembuatan polyester
Kehalusan bahan yang terbuat dari serat
poliester dipengaruhi oleh zat penambah
(aditif) dalam proses pembuatan benang (saat
mereaksikan PTA dengan metanol). Salah satu
produsen PTA di Indonesia adalah di
Pertamina Unit Pengolahan III . Sebetulnya
ada polimer lain yang juga dibunakan untuk
pembuatan serat sintetis yang lebih halus atau
lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi
pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat
dari polietilen.
Poliester adalah suatu kategori polimer yang
mengandung gugus fungsional ester dalam
rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali
poliester, istilah "poliester" merupakan
sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih
sering merujuk pada polietilena tereftalat
(PET). Poliester termasuk zat kimia yang alami,
seperti yang kutin dari kulit ari tumbuhan,
maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat
dan polibutirat.
Kain dari poliester disebut-sebut terasa “tak
alami” bila dibandingkan dengan kain tenunan
yang sama dari serat alami (misalnya kapas
dalam penggunaan tekstil). Namun kain
poliester memiliki beberapa kelebihan seperti
peningkatan ketahanan dari pengerutan.
Akibatnya, serat poliester terkadang dipintal
bersama-sama dengan serat alami untuk
menghasilkan baju dengan sifat-sifat
gabungan. Poliester juga digunakan untuk
membuat botol, film, tarpaulin, kano,
tampilan kristal cair, hologram, penyaring,
saput (film) dielektrik untuk kondensator,
penyekat saput buat kabel dan pita penyekat.
Poliester kristalin cair merupakan salah satu
polimer kristalin cair yang digunakan industri
yang pertama dan digunakan karena sifat
mekanis dan ketahanan terhadap panasnya.
Kelebihan itu penting dalam penggunaannya
sebagai segel mampu kikis dalam mesin jet.
Poliester keras panas (thermosetting)
digunakan sebagai bahan pengecoran, dan
resin poliester chemosetting digunakan
sebagai resin pelapis kaca serat dan dempul
badan mobil yang non logam. Poliester tak
jenuh yang diperkuat kaca serat banyak
digunakan dalam bagian badan dari kapal
pesiar serta mobil.
Poliester digunakan pula secara luas sebagai
penghalus (finish) pada produk kayu
berkualitas tinggi seperti gitar, piano, dan
bagian dalam kendaraan / perahu pesiar.
Perusahaan Burns London, Rolls-Royce, dan
Sunseeker merupakan segelinter perusahaan
yang memakai poliester untuk memperhalus
produk-produk mereka. Sifat-sifat tiksotropi
dari poliester yang bisa dipakai sebagai
semprotan membuatnya ideal untuk digunakan
pada kayu gelondongan bijian-terbuka, sebab
mampu mengisi biji kayu dengan cepat,
dengan ketebalan saput yang terbentuk dengan
kuat per lapisan. Poliester yang diawetkan bisa
diampelas dan dipoleskan ke produk akhir.
Sifat-sifat serat poliest
a. Sifat mekanis
Penyerapan energi plastik yang diperkuat dengan serat kimia: (uji benturan, pelentukan, dan tarik) Investigasi atas persyaratan praktis
untuk mengukur penyerapan energi dari bahan-bahan gabungan (komposit), dan pengembangan metode yang cocok untuk melaksanakan pengukuran tersebut. Sejumlah metode uji dinamis untuk mengukur penyerapan energi dari berbagai lapisan, termasuk uji benturan pelentukan, uji
benturan berulang-ulang, uji benturan tarikan,
dan uji tumbukan pembengkokan. Didiskusikan
pula ujian benturan pada lempengan berlapis.
Penekanan khusus ditempatkan pada studi
pada berbagai komposit yang diperkuat
dengan sebuah serat kimia. Tak dapat
dipungkiri bahwa ada hubungan antara
penyerapan energi statis yang semu dari
berbagai serat dan penyerapan energi
dinamisnya komposit. Komposit berpoliester
komersial dan serat poliamida memiliki
penyerapan energi yang tertinggi, dimana
piranti pengujian memiliki efek yang
signifikan.
b. Sifat kimiawi
Poliester tidak diketahui memiliki sifat kimiawi
Sintesis
Sintesis poliester pada umumnya dicapai
dengan reaksi polikondensasi. Rumus umum
untuk reaksi dari sebuah diol dengan sebuah
asam dikarboksilat adalah:
(n+1) R(OH)2 + n R´(COOH)2 ---> HO[ROOCR
´COO]nROH + 2n H2O
Komposisi senyawa kimia dalam bahan
sandang
Tahukah anda, komponen senyawa kimia dari
pakaian yang anda kenakan?. Pakaian dibuat
dari bahan serat, serat pakaian dapat
digolongkan menjadi serat alam (kapas dari
tumbuhan, sutra, dan wol dari hewan), serat
semisintetis (rayon), dan serat sintetis
(poliamida dan poliester).
1. Serat alam
a. Kapas
Kapas berupa bulu atau serat yang diperoleh
dari buah pohon kapas yang panjangnya
sekitar 2-5 cm, dipisahkan dari bijinya dan
hampir 90% mengandung senyawa selulosa.
Kain katun merupakan kain dri serat kapas.
Keuntungan kain tenunan dari bahan kapas
adalah sifatnya yang empuk, daya serap
terhadap zat warna baik, dapat berfungsi
sebagai isolator panas, dan harganya lebih
murah.
b. Sutra
Serat sutra diperoleh dari filimen (benang)
kepompong ulat sutra. Kulit kepompong
adalah sebuah lapisan yang terdiri atas
filamen. Panjang filamen dari tiap kepompong
adalah 1.000-14.000 m. Serat ini merupakan
polimer serat protein yang komponen
utamanya fibroin (terdapat dibagian dalam)
dan yang mengelilinginya adalah sericin.
c. Wol
Wol merupakan serat protein yang
mengandung kretinin, diperoleh dari bulu
domba. Serat wol yang panjang cenderung
kasar dan serat wol yang pendek cenderung
halus. Serat wol memiliki mutu istimewa
sehingga membuatnya menjadi serat yang
amat berguna. Wol menyerap dan melepaskan
uap air sehingga keadaannya sama dengan
kelembapan udara. Wol lembut, tetapi kuat,
dan tahan terhadap kotor, serta tidak mudah
sobek. Kekuranganwol adalah mengerut
karena panas, tekanan, dan lembap, juga akan
menarik ngengat.
2. Serat semisintetis
a. Rayon
Rayon merupakan contoh serat semisintetis
karena dibuat dengan proses kimia dengan
bahan dasar alam, yaitu serat selulosa. Serat
selulosa diperoleh dari kayu yang
dihancurkan. Hasil pembuatan ini
menghasilkan serat yang mirip sutra sehingga
disebut sutra buatan. Hanya untuk
membedakannya dengan sutra maka serat
semisintetis ini dinamakan rayon.
b. Serat poliester
Pada tahun 1954, di Amerika Serikat Du-pont
telah memperoleh paten atas produksi secara
komersial poliester yang diberi nama Dacron.
Serat poliester sintetis yang banyak
dipergunakan adalah polyethylene
terephthalate (PET) yang dibuat dari reaksi
asam tereftalat dengan etilen glikol.
Serat poliester memiliki elastisitas yang tinggi
dan stabilitas dimensinya baik sehingga cocok
untuk bahan pakaian.

Sumber: http://ilushahab.blogspot.com/2013/04/komposisi-senyawa-kimia-dalam-bahan_8.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar