Kamis, 24 Maret 2016

ikatan kimia


Ikatan Pada Bahan Bakar Dan Makanan
Pada umumnya bahan bakar untuk mesin-mesin adalah hibrokarbon dan batu bara. Bahan bakar untuk makhluk hidup adalah lemak dan karbohidrat. Dua macam bahan bakar itu tersusun dari molekul-molekul organik yang besar dengan ikatan-ikatan C – C dan C – H. Ketika bahan bakar bereaksi dengan O2 (terbakar), maka ikatan –ikatan pada bahan bakar tersebut akan putus dan atom-atom C, H dan O membentuk ikatan C – O dan O – H pada produk CO2 dan H2O.
Ketika terbakar, bahan bahan bakar membebaskan energi. Kita tahu bahwa total kekuatan ikatan-ikatan pada produk lebih besar daripada total kekuatan ikatan-ikatan pada bahan bakar dan O2. Bahan bakar dengan ikatan yang lebih lemah (kurang stabil, energi tinggi), menghasilkan energi lebh besar daripada bahan bakar yang ikatannya lebih kuat. Tabel dibawah menunjukkan bahwa  untuk beberapa bahan organik, jika jumlah ikatan C – C dan C – H berkurang dan atau jumlah ikatan C – O dan O – H bertambah dan bila sedikit energi di bebaskan dari pembakaran, maka H bertanda negatif (eksoterm). Dengan kata lain, jika ikatan-ikatan O pada bahan bakar lebih sedikit, maka makin banyak energi yang dibebaskan saat dibakar.
Tabel HC ( Entalpi Pembakaran) Beberapa Lemak Dan Karbohidrat
Zat
Hc (kJ/g)
Lemak
·         Minyak Sayur
·         Margarin
·         Mentega

37,0
30,1
30,0
Karbohidrat
·         Sukrosa
·         Beras Merah
·         Sirup Maple

16,2
14,9
10,4

Lemak dan karbohidrat merupakan bahan – bahan organik yang berfungsi sebagai sumber makanan yang menyediakan energi yang tinggi. Lemak terdiri dari rantai atom-atom karbon ( C – C ) yang sangat besar mengikat atom-atom hidrogen C – H. Karbohidrat memiliki ikatan-ikatan C – O dan O – H. Kedua jenis makanan ini dimetabolisme didalam tubuh menjadi CO2 & H2O.

Sumber:
Chemistry, The Nature of Matter and Change Martin S. Silberberg, 2000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar